Harga Cabai Rawit di Jawa Timur Sentuh Rp100 Ribu per Kilogram, UMKM Terbebani

oleh -710 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Harga cabai rawit di pasar Jawa Timur beberapa hari lalu mencapai puncaknya, menembus Rp100 ribu per kilogram. Meskipun saat ini harga mengalami sedikit penurunan, masyarakat tetap mengeluhkan tingginya harga, terutama para pelaku UMKM di sektor makanan.

Menanggapi kondisi tersebut, anggota Komisi B DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menyatakan keprihatinannya. Ia menilai bahwa lonjakan harga cabai dapat mengancam kelangsungan UMKM yang bergantung pada bahan pokok tersebut.

“Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jawa Timur. Intervensi harus dilakukan karena cabai sangat dibutuhkan, tidak hanya untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga untuk keberlangsungan UMKM pedagang makanan,” ujar Ony, Selasa (14/1).

Menurut Ony, politisi dari PDIP, kenaikan harga cabai ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya curah hujan yang menyebabkan gagal panen di kalangan petani.

“Kondisi cuaca buruk membuat produktivitas pertanian menurun sehingga suplai cabai ke pasar berkurang. Faktor alam seperti curah hujan yang tinggi ini harus menjadi perhatian. Namun, pemerintah juga harus menelusuri faktor lain yang mungkin memengaruhi kenaikan harga,” jelasnya.

Selain faktor cuaca, Ony mencurigai adanya permainan kartel. Ia menuding bahwa pihak-pihak tertentu memanfaatkan situasi ini untuk menimbun cabai sehingga pasokan di pasar semakin berkurang.

“Mereka yang memiliki modal besar memborong cabai dari petani, kemudian menahannya. Ketika permintaan tinggi, mereka baru mengeluarkannya ke pasar untuk mendapatkan keuntungan besar. Ini indikasi yang harus ditindak tegas oleh Pemprov,” tegas Ony.

Ony mendorong pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan langkah-langkah strategis guna menstabilkan harga cabai. Ia juga meminta adanya koordinasi intensif antara Pemprov dan pemerintah kabupaten/kota untuk memantau langsung penyebab kenaikan harga di lapangan.

Baca Juga :  Dorong Pertumbuhan UKM, Bogasari Berikan Pelatihan di 24 Kota

“Pemprov harus terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota untuk memastikan intervensi yang efektif. Jangan sampai kenaikan harga cabai membuat masyarakat panik dan mengganggu perekonomian, khususnya bagi UMKM,” katanya.

Dengan langkah-langkah yang tepat, Ony berharap harga cabai di Jawa Timur dapat segera stabil sehingga masyarakat, khususnya para pelaku usaha kecil, dapat kembali beraktivitas tanpa terbebani lonjakan harga bahan baku. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.