KILASAJTIM.COM, Banyuwangi – Memasuki hari ketiga tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, upaya pencarian terhadap korban oleh tim gabungan terus dilakukan.
Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, menyampaikan, dari 65 penumpang yang terdata dalam manifes, sebanyak 36 orang telah ditemukan—terdiri dari 30 selamat dan 6 meninggal dunia.
“Sebanyak 29 orang masih dalam proses pencarian,” ujar Eko dalam keterangan kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Sabtu (5/7/2025).
Tim SAR gabungan memfokuskan pencarian dengan melakukan penyisiran area laut di sekitar lokasi tenggelamnya kapal.
Sebelumnya, jumlah korban selamat sempat tercatat 29 orang. Namun, angka itu direvisi menjadi 30 orang setelah dilakukan klarifikasi ulang di lapangan. Perubahan ini terjadi karena kesalahan identifikasi dua penumpang yang memiliki nama mirip, yakni M. Tri Wahyudi dan Wahyudi.
“Awalnya diasumsikan satu orang karena kesamaan nama. Setelah ditelusuri, ternyata mereka adalah dua individu berbeda,” jelas Eko.
M. Tri Wahyudi tercatat sebagai penumpang asal Banyuwangi, sedangkan Wahyudi—juga dikenal dengan nama Sinyo—berasal dari Gilimanuk, Bali. Wahyudi langsung dijemput keluarganya setelah selamat, tanpa sempat melapor kepada petugas.
“Petugas kemudian mengonfirmasi langsung ke rumah masing-masing dan dipastikan keduanya adalah orang berbeda,” tambahnya.
Dengan pembaruan data ini, operasi SAR hari ketiga tetap difokuskan pada pencarian 29 penumpang yang masih hilang. Basarnas melibatkan unsur laut, udara, dan darat, bekerja sama dengan TNI, Polri, serta relawan dari sejumlah daerah. (cit)