KILASJATIM.COM, Lumajang – Gunung Semeru, yang terletak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami erupsi pada Selasa (8/4/2025). Erupsi tersebut memunculkan kolom abu setinggi sekitar 400 meter di atas puncak atau ± 4.076 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan condong ke arah barat daya. Aktivitas erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 29 detik.
Saat ini, status Gunung Semeru berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak,” ujar Liswanto A.P dari esdm.go.id.
PVMBG juga memperingatkan potensi bahaya lanjutan berupa awan panas, guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Wilayah yang menjadi perhatian utama meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungai yang terhubung dengan Besuk Kobokan.
“Masyarakat juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” tambah Liswanto.
Pihak berwenang terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Semeru dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta mengikuti arahan dari instansi terkait demi keselamatan bersama.