Gubernur: RSUD Dolopo Siap Cover 100 Pasien

oleh -1036 Dilihat
Gubernur Khofifah didampingi Bupati Madiun Ahmad Dawami saat cek kesiapan RSUD Dolopo Madiun sebagai RS rujukan penanganan Covid 19.

KILASJATIM.COM, Madiun – Semakin meningkatnya jumlah pasien positif Corona Virus Disease (Covid) 19 termasuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jawa Timur direspon cepat oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Melalui Gugus Tugas Penangan Covid 19 Pemprov Jatim, Khofifah memastikan RS Dolopo Madiun menjadi tempat rujukan baru bagi warga Madiun dan sekitarnya.

“Alhamdulillah Allah memberikan anugerah RSUD Dolopo punya gedung baru dan Pak Bupati (Ahmad Dawami) sudah mengonfirmasi bisa digunakan. Ini bisa meng-cover 100 pasien (ODP dan PDP),” kata Khofifah di Madiun, Sabtu (21/3).

Selanjutanya, dr Joni Wahyuhadi selaku Ketua Gugus Tugas Kuratif akan melakukan koordinasi terkait penambahan bed untuk isolasi dari RSUD Dolopo sebagai RS rujukan. “Nanti bisa dikoordinasikan dokter Joni dan dokter Bangun bersama tim RSUD Dolopo, supaya kita bisa hitung, mana yang Pemprov bisa support dan Pemkab untuk sharingnya (pembagian tugas),” ujar Khofifah.

Ia menjelaskan, penambahan RS rujukan dan bed isolasi akan terus diupayakan seiring bertambahnya jumlah pasien ODP, PDP dan positif Covid 19. Namun opsi perawatan ODP dan PDP, lanjutnya, walaupun betambah bed dan RS, namun tidak menjadi jaminan.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Imbau Industri Hiburan dan Pariwisata Ditutup Sementara           

“Aparatur medik dan paramedik ini memiliki keterbatasan jangkauan dan waktu. Dokter paru di RSUD Dolopo ini ada satu, RSU dr Soedono ada satu dan RSUD Caruban juga satu. Maka tindakan preventif harus diutamakan untuk mengendalikan penyebaran Covid 19,” ungkapnya.

“Preventif harus lebih dikuatkan dengan tidak keluar rumah. Jaga kesehatan tubuh dengan pola hidup bersih dan sehat karena imunutas ini menjadi persoalan yang sangat penting. Keluar rumah saat penting saja, selebihnya banyak di rumah. Di negara lain pengendalian Covid 19 yang paling efektif dengan tinggal di rumah dan meningkatkan kewaspadaan kolektif,” imbaunya.

Baca Juga :  Terancam Terusir dari Kampungnya , Pimpinan DPRD Surabaya Perjuangkan Hak Warga Medokan Semampir

Seperti diketahui dari data Tim Tracing Gugus Tugas Penangan Covid 19 Jawa Timur, hingga Jumat (20/3) kemarin pukul 16.00 WIB terdapat pasien positif 15 orang, PDP 72 orang dan ODP 635 orang. Persebaran wabah corona tersebut ada di 30 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Wilayah yang paling banyak terdampak ada di Kota Surabaya. Selanjutnya diikuti Blitar Raya dan Malang Raya.

Kota Surabaya menduduki posisi pertama dengan rincian 175 ODP, 32 PDP dan 13 orang dinyatakan positif corona. Blitar Raya kemudian menyusul dengan 87 ODP dan 1 PDP. Kemudian Malang Raya dengan 74 ODP, 8 PDP dan 2 orang dinyatakan positif.

BACA JUGA: Pasien Corona Meninggal di Solo Warga Magetan, Gubernur Khofifah: Tetap Waspada, Tidak Perlu Panik Berlebihan

Di wilayah karesidenan Madiun, jumlah ODP dan PDP Covid 19 juga berpotensi bertambah. Untuk Kabupaten Ponorogo tercatat 11 ODP dan 1 PDP. Lalu di Kabupaten Pacitan 7 ODP dan 2 PDP. Kemudian di Kabupaten Nganjuk 4 ODP dan 1 PDP, Kabupaten Ngawi 5 ODP dan 2 PDP, Kabupaten Madiun 2 ODP dan 1 PDP.

Sementara ini, penanganan Covid 19 di wilayah Madiun untuk ruang isolasi disediakan di RSU dr Soedono. Dengan dukungan RS Dolopo, Gubernur Khofifah berharap bisa membantu penanganan wabah virus yang menjadi pandemi global tersebut. (kominfo/kj9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.