Gubernur Khofifah: Saatnya Antisipasi DBD, Kerawanannya Tidak Kalah Dibanding Corona

oleh -604 Dilihat
Petugas Jumantik memeriksa di bak kamar mandi.

KILASJATIM.COM, Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jawa Timur melakukan antisipasi komprehensif atas  ancaman  virus Demam Berdarah Dengue (DBD) ditengah isu Virus Corona yang merebak.

Menurutnya, virus DBD tidak kalah pentingnya, karena Hingga saat ini sudah ada lebih dari 16.000 kasus DBD secara nasional, dengan 100 lebih  diantaranya meninggal dunia.

“Jangan sampai masyarakat hanya terfokus pada isu corona. Sementara DBD yang juga sangat berbahaya malahan dianggap sepele,”ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/3).

Khofifah menerangkan, hingga bulan Maret Tahun 2020 ini di Jawa Timur sendiri sudah ada sekitar 1.766 kasus, dimana 15 kasus diantaranya meninggal dunia.  Tahun 2019 lalu, tercatat ada sebanyak 18.393 kasus di Jawa Timur dengan 185 kasus yang berujung pada kematian.

Petugas Jumantik memeriksa tempat penampungan air.

Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah upaya pencegahan agar kasus DBD tak bertambah.  Di antaranya melakukan sosialisasi gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (PHBS) , optimalisasi Juru Pemantau JentIk (Jumantik), pembagian bubuk abate, dan lain sebagainya.

“DBD adalah bahaya laten yang mengancam setiap musim pancaroba hingga musim penghujan,” tuturnya.

Khofifah mengatakan, potensi DBD masih sangat besar mengingat curah hujan saat ini masih cukup tinggi. Untuk itu, Khofifah meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak dengan cara menguras, menutup dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas (3M) barang-barang ini dapat menyisakan genangan tempat nyamuk berkembang plus menghindari gigitan nyamuk dengan lotion anti nyamuk, pemakaian kelambu, memasang kawat kasa dan lain- lain.

Baca Juga :  Waspada Corona, Kemenkumham Jatim Distribusikan APD ke Lapas dan Rutan  

“Butuh kepedulian bersama. Selain rumah, tempat lain yang juga harus dijaga kebersihannya adalah sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum Fogging (pengasapan-red) hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tapi tidak jentik-jentik nyamuknya,” imbuhnya. Fogging tidak menjadi alternatif pilihan kecuali  ada minimal 3 penderita DBD , dan angka bebas jentik (ABJ) < 95 %.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Cek Realisasi Dana Desa Padat Karya di Desa Geni Langit

Bila tidak memenuhi syarat tersebut, cukup melakukan penyuluhan pada warga dan PSN serentak di wilayah tersebut.

Fasyankes di Jawa Timur yang terdiri dari 968 Puskesmas, melaksanakan kegiatan promotif n preventif dengan  menggerakkan masyarakat dalam PSN serentak dengan 3M plus, serta 385 RS siap dalam memberikan pelayanan pada setiap penderita DBD.

Gubernur Khofifah menghimbau pada masyarakat untuk melakukan PSN serentak seminggu sekali secara rutin, bermutu dan berkesinambungan, segera datang ke Puskesmas/RS bila ada keluhan panas lebih dari 3 hari dan badan lemas, supaya tidak terlambat dalam penanganan. (kj1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.