Graduation Show FIK Ubaya 2022 Hadirkan Busana Buat Disabilitas

oleh -244 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Alumni Fakultas Industri Kreatif Ubaya (FIK Ubaya) menciptakan koleksi busana yang menceritakan relasi manusia dengan sesama dan alam sekitar. Alifia Maudy Fararidwana membuat busana yang diberi nama Different Not Less tentang anti bullying terhadap komunitas disabilitas dan Tin Nur Zahrotul Ula dengan busana bernama The Frorelt tentang pencairan gletser.

Karya ini ditampilkan pada acara 7th Annual Graduation Show FIK Ubaya 2022. Koleksi Different Not Less diungkap Maudy, sapaan akrabnya, memiliki arti bahwa seorang disabilitas, walaupun berbeda atau memiliki keunikan, tetap tidak mengurangi arti mereka seperti manusia lainnya.

Ia mengatakan, busana ini mengusung campaign concept dimana suara komunitas disabilitas dapat didengar oleh seluruh masyarakat. “Konsep ini dituangkan ke dalam style yang saya gunakan yaitu style rebellious sporty yang menggambarkan keaktifan dan sifat pemberani. Warna yang dipilih juga mayoritas hitam, merta, serta putih. Untuk hitam dan merah memiliki arti berani, menantang dan kontroversial. Sedangkan putih menggambarkan kejujuran juga ketulusan,” jelasnya.

Maudy menambahkan, tulisan pada busana dibuat kontroversial karena ingin menyuarakan campaign anti-bullying terhadap komunitas disabilitas.

Untuk koleksi The Frorelt, Tin Nur mengaku terinspirasi dari pencairan gletser akibat pemanasan global sehingga menyebabkan volume air pada bumi meningkat. Busana ini menjadi campaign untuk mengurangi polusi maupun limbah agar pemanasan global semakin berkurang dan menjadikan bumi lebih baik untuk generasi selanjutnya.

“Untuk itu, koleksi ini sebagian besar menerapkan konsep zerowaste fashion dengan menciptakan pakaian tanpa memotong kain, sehingga kain tersebut dapat digunakan di kemudian hari. Saya juga memanfaatkan bekas potongan kain dari garmen lain yang dijadikan sebagai detail patchwork pada koleksi,” ujarnya.

Baca Juga :  Pemkab Jember Berkomitmen untuk Menjadi Inklusi Terhadap Disabilitas 

Pencairan gletser digambarkan melalui wrinkle pleats dan teknik warna tie dye dan ombre pada busana serta sebagian besar garmen yang memiliki desain oversize.

Dua busana ini merupakan karya tugas akhir yang mereka kerjakan selama satu semester. Konsepnya menyesuaikan tema besar graduation show FIK Ubaya 2022 yaitu Persona. Tema ini memiliki arti menjadi manusia yang lebih bijak dengan memanusiakan diri sendiri, sesama, dan alam sekitar.

“Pada masa pemulihan pasca pandemi, manusia semakin peka dengan kondisi lingkungan di sekelilingnya. Cara mengungkapkannya pun berbeda-beda karena setiap karakter memiliki kekhasannya sendiri-sendiri. Dari sinilah tercetus ‘Persona’ sebagai tema besar,” ujar penanggung jawab acara Graduation Show FIK Ubaya 2022, Hany Mustikasari, S.Sn., M.Ds.

Acara graduation show kali ini menampilkan 154 karya busana yang dibuat oleh 78 mahasiswa FIK Ubaya dan dibawakan oleh 53 model. Rancangan terbagi menjadi tiga tema kecil yang telah diklasifikasikan menurut dua kelompok busana yang berbeda, yaitu Local Content Design Project dan Evening Gown Design Project, serta satu kelompok khusus untuk karya mahasiswa tugas akhir.

Melalui acara graduation show ini, Hany berharap bisa membawa angin segar bagi industri fashion setelah sekian tahun dilaksanakan secara online. “Selain itu, semoga bisa menginspirasi dan mendorong banyak orang untuk melahirkan karya-karya baru di bidang fashion,” pungkasnya.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News