KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sidoarjo menggelar gathering dengan ratusan insan pers dari berbagai media, baik elektronik, cetak, maupun daring, di Hotel Surya Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, pada Jumat (15/11/2024).
Acara yang berlangsung selama dua hari, mulai 15 hingga 16 November 2024, ini mengangkat tema “Sinergitas KPU dan Media dalam Persiapan Masa Tenang serta Pemungutan dan Perhitungan Suara pada Pemilihan Serentak 2024.”
Ketua KPU Sidoarjo, Fauzan Adhim, dalam sambutannya menjelaskan berbagai persiapan teknis yang telah dilakukan oleh KPU Sidoarjo demi memastikan Pilkada Serentak berjalan lancar, aman, dan kondusif.
“KPU Sidoarjo telah menyelesaikan sortir sebanyak 1.517.796 surat suara yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kami akan segera mendistribusikan surat suara tersebut dari gudang KPU ke gudang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 22 November 2024,” ungkapnya.
Fauzan juga menambahkan bahwa masa tenang Pilkada akan dimulai pada 24 November 2024. Pada masa ini, KPU Sidoarjo akan bekerja sama dengan berbagai instansi terkait untuk membersihkan Alat Peraga Kampanye (APK).
“Kami ingin memastikan masa tenang benar-benar steril dari kampanye, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihan secara bebas dan tenang menjelang hari pemilihan pada 27 November 2024,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzan juga menekankan pentingnya peran media dalam menjaga kelancaran dan integritas Pemilukada 2024 di Sidoarjo.
“Media memiliki peran vital dalam menyajikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Dalam masa krusial seperti sekarang, kita perlu memastikan tidak ada berita hoaks atau informasi yang menyesatkan yang dapat memecah belah masyarakat,” ujarnya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Sidoarjo, Pramono Putra, yang juga menjadi pemateri dalam acara ini, menyoroti pentingnya peran media dalam menangkal berita hoaks selama proses Pilkada.
“Peran media sangat krusial dalam menangkal dan meluruskan berita-berita hoaks agar Pilkada Serentak di Sidoarjo berjalan lancar, damai, dan aman. Media harus mengawasi jalannya kontestasi politik yang rentan terhadap pelanggaran yang dapat mengganggu integritas pemilu. Media perlu berkontribusi melalui tayangan berita yang kreatif dan mampu menggugah partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (TAM)
