Gampang Lelah dan Mual Saat Puasa, Begini Penjelasannya

oleh -176 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Kantuk, lemas, dan mual merupakan gejala yang wajar dialami saat berpuasa. dr. Risma Ikawaty, Ph.D., dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya)  menjelaskan, tubuh manusia akan mengalami adaptasi, baik di proses metabolisme maupun irama biologis akibat perubahan jadwal makan dan pola tidur.

“Kalau biasanya kita makan 3 sampai 4 kali sehari dengan interval waktu tertentu, selama puasa tubuh harus bekerja tanpa asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam. Termasuk pola tidur, bangun lebih awal untuk sahur, akhirnya waktu tidur malam hari juga berkurang. Perubahan inilah yang menyebabkan tubuh mudah lelah dan mengantuk,” jelasnya.

Ia menambahkan, rasa pusing saat berpuasa bisa disebabkan oleh penurunan kadar gula darah atau hipoglikemia. “Saat berpuasa, tubuh akan kekurangan glukosa, juga cairan atau dehidrasi ringan. Akibatnya, otak tidak mendapatkan cukup energi untuk bisa bekerja secara optimal. Makanya, kita merasa pusing dan lemas,” tambahnya.

Selain itu, rasa mual yang dialami pada minggu pertama saat berpuasa juga merupakan hal yang wajar. Ia menjelaskan, aktivitas sehari-hari yang menyebabkan stres fisik dan mental dapat memperparah rasa mual yang dialami. “Ini juga wajar karena lambung menjadi kosong dalam jangka cukup lama. Terutama kita tidak mengonsumsi makanan yang cukup padat saat sahur,” tambah dosen sekaligus Wakil Dekan I FK Ubaya itu.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran (FK Ubaya), dr. I Gusti Ngurah Dodo Muliawan Ranuh, Sp.OT., M.Ked.Klin., memberikan masuka, bahwa olahraga, seperti berjalan kaki bisa menjadi alternatif olahraga yang dapat dilakukan saat sahur atau menjelang berbuka puasa. “Hal ini penting karena selain dapat menjaga kebugaran tubuh, jalan kaki juga dapat memiliki manfaat untuk mengurangi stres dan meningkatkan fleksibilitas tanpa memberikan tekanan atau beban berlebih pada tubuh yang sedang dalam kondisi berpuasa,” terang dr. Dodo.

Baca Juga :  Peringatan Hari Guru Sedunia, Gubernur Khofifah Dorong Guru Terus Berinovasi Cetak Generasi Emas 2045

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi itu menjelaskan, waktu ideal untuk berolahraga dengan intensitas tinggi seperti angkat beban dan latihan kardio yang berat adalah setelah berbuka puasa atau beberapa jam setelah sahur. “Saat itu, tubuh sudah terhidrasi atau masih terhidrasi dan masih punya banyak energi untuk menjalani aktivitas fisik,” jelasnya.

Dr. Dodo menambahkan, olahraga selama berpuasa dapat memberikan ragam manfaat, seperti meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, menurunkan kadar glukosa darah, serta meningkatkan kualitas tidur. “Saat berpuasa, tubuh beradaptasi pada perubahan pola makan dan tidur sehingga bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi. Adaptasi inilah yang memungkinkan seseorang untuk tetap berolahraga dengan intensitas yang ringan dan sedang seperti berjalan kaki dan bersepeda santai meskipun saat berpuasa,” tambahnya.

Ia mengatakan aktivitas olahraga harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing untuk menjaga kesehatan tubuh. “Yang terpenting, cukupi kebutuhan energi dan status hidrasi tubuh selama kita berpuasa, terlebih saat berolahraga,” pungkasnya.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News