Elemen Lintas Agama Menggelar Doa Bersama dan Tabur Bunga Untuk Awak Kapal Selam Nanggala 402

oleh -488 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali memunculkan aksi solidaritas dari sejumlah elemen lintas agama di Surabaya. Mereka melakukan doa bersama dan tabur bunga di depan Gedung Negara Grahadi, Sabtu (24/04/2021)  sebagai rasa duka dan bela rasa bagi awak kapal selam yang gugur.

Sejumlah elemen masyarakat lintas agama di Surabaya melakukan aksi tabur bunga dan doa bersama untuk para awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Bali.

Koordinator aksi, Djadi Galajapo, mengatakan kebhinekaan yang ada di Indonesia tidak menghalangi sesama warga untuk saling solider, justru menjadi kekuatan untuk saling berbela rasa terhadap sesama anak bangsa.

“Inilah kebhinnekaan kita, kebhinnekaan Indonesia, kebhinnekaan Surabaya, untuk bisa berdoa kepada para pahlawan kusuma bangsa, para awak dari Nanggala 402 ini. Mudah-mudahan kejadian ini yang terakhir, karena apa? sekali lagi saya berkeyakinan musibah itu adalah dari kita. Tidak mungkin Tuhan yang maha kasih, maha sayang, memberikan sebuah bencana, musibah, tidak,” ujar Djadi.

Pada kesempatan yang sam, Ketua Ormas Jogo Boyo, Badrut Tamam, juga mengajak masyarakat dari berbagai agama dan keyakinan untuk mendoakan segala upaya pencarian kapal selam yang tenggelam, serta untuk para awak kapal yang gugur.

“Kita memohon kepada Tuhan, kita berdoa memohon kepada Allah, dengan harapan satu, kalau memang masih ada harapan untuk munculnya kembali KRI Naggala, kami mohon untuk dipermudah. Kalau memang Tuhan memberikan jalan lain terhadap KRI Nanggala beserta awak kapal yang ada di dalamnya, harapan kami semoga para putera-puteri terbaik Indonesia yang tergabung dalam KRI Nanggala, oleh Allah diterima sebagai pahlawan yang meninggal dengan sebutan syahid maupun syuhada,” kata Badrut.

Baca Juga :  Wabup Bondowoso Minta Warga Teladani Para Pendiri Pancasila

Badrut Tamam juga mendesak pemerintah lebih memperhatikan seluruh alat utama sistem persenjataan yang dimiliki tentara Indonesia, agar tidak membawa kerugian bagi bangsa Indonesia sendiri. Pemerintah, kata Badrut, juga diharapkan memberi bantuan dan perhatian kepada keluarga seluruh awak kapal yang tenggelam.

“Harapan kami pemerintah nantinya bisa memberikan perhatian lebih kepada seluruh alutsista yang ada di negara kesatuan Republik Indonesia. Alutsista boleh udzur, tetapi ketika perhatian pemerintah itu lebih, itu menjadi benteng pertama kita menghadapi serangan dari luar. Selanjutnya kami mohon nantinya pemerintah untuk bisa lebih perhatian kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan oleh para ABK tersebut,” pungkas Tamam panggilan akrab pria bertubuh subur ini. (kj4)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.