Drawing Piala Dunia U-20 di Bali Batal, Indonesia Dibayangi Hukuman FIFA

oleh -735 Dilihat

KILASJATIM.COM, Jakarta – Sikap keberatan Gubernur Bali atas kedatangan Tim Israel membuat FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang rencananya dilaksanakan di Pulau Dewata.

“FIFA telah membatalkan drawing Piala Dunia U-20 di Bali, meski belum memberikan surat resmi kepada PSSI,” kata anggota komite eksekutif, Arya Sinulingga, dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Acara drawing untuk mengundi grup peserta Piala Dunia U-20 awalnya direncanakan berlangsung di Bali, 31 Maret. Namun, penolakan untuk menerima tim Israel yang dilontarkan Gubernur Bali serta Pemerintah Provinsi Bali berujung pada pembatalan acara tersebut.

“Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tapi pesannya jelas, dibatalkan. Ini memang kami maklumi karena adanya penolakan Gubernur dan Pemprov Bali atas kedatangan tim Israel. Drawing tidak mungkin tanpa keikutsertaan satu peserta,” jelas Arya.

Dia menyatakan PSSI memahami peliknya memisahkan antara urusan politik dan olahraga. Oleh sebab itu, Arya mengatakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri, juga dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai panitia penyelenggara lokal Piala Dunia U-20.

Erick juga disebutkan akan segera melaporkan situasi dan masalah yang dihadapi kepada Presiden Joko Widodo, untuk dapat mencari solusi terbaik. Ketua umum PSSI juga berharap akan membuka komunikasi dengan FIFA dalam waktu dekat untuk bisa mendapatkan jalan keluar.

PSSI juga telah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, namun Arya menyebut menghormati pendirian provinsi tersebut. PSSI dalam posisi penyelenggara. Mereka menolak kehadiran tim Israel. Lalu, pembatalan drawing.

“Kita juga akhirnya yang susah,” tuturnya

Baca Juga :  West Ham United Ditahan Imbang Tim Tuan Rumah Gent 1-1

Sanksi FIFA

Arya menambahkan bahwa masalah Piala Dunia U-20 ini dapat menyebabkan Indonesia dijatuhi hukuman oleh FIFA. Sebab, sejak awal Indonesia sudah mengajukan diri menjadi tuan rumah dengan segala konsekuensinya, namun kemudian gagal memenuhinya. Maka dapat disebut bahwa Indonesia telah melanggar sendiri yang telah disepakati.

Tahun 2018, Indonesia pernah di-banned juga. Jadi bukan sesuatu yang baru Indonesia mengalaminya. Arya mengatakan Indonesia toh tidak mau hal itu terjadi lagi.

Bila di-banned, Indonesia tidak bisa ikut pertandingan internasional. Apalagi, semua liga di sini terdaftar dan diakui FIFA. Liga 1, 2, 3 diakui FIFA.

“Seandainya kita dikucilkan, tidak ada lagi Liga Indonesia,” tutur Arya. (bbs/fiq)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.