KILASJATIM.COM, Sidoarjo – RSUD Sidoarjo Barat (Sibar) mendapat dukungan penuh dari DPRD Sidoarjo dalam upayanya meningkatkan kapasitas layanan menuju rumah sakit tipe B dan Smart Hospital. Dukungan ini disampaikan dalam workshop yang digelar pada 25–26 Februari 2025 di Aula Bima Sakti RSUD Sibar, yang dihadiri oleh anggota Komisi B, C, dan D DPRD Sidoarjo.
Tiga anggota DPRD yang hadir sebagai narasumber antara lain Muhammad Dian Felani (Komisi B, Fraksi Golkar), H. Bangun Winarso (Wakil Ketua Komisi D, Fraksi PAN), dan Prabata Ferdiansyah (Komisi C, Fraksi PDIP).
Perkuat SDM dan Fasilitas Menuju Tipe B
Muhammad Dian Felani menegaskan bahwa peningkatan kelas RSUD Sibar menjadi tipe B merupakan bagian dari misi Bupati Sidoarjo untuk memperkuat layanan kesehatan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Untuk menjadi tipe B, SDM dan prasarana harus siap. Kami berharap fasilitas rumah sakit terus ditambah agar bisa bersaing dengan rumah sakit lainnya,” ujarnya.
Senada dengan itu, H. Bangun Winarso menekankan bahwa peningkatan status RSUD Sibar tidak hanya ditentukan oleh jumlah tempat tidur, tetapi juga kesiapan SDM dalam aspek kuantitas dan kualitas.
“Jika ingin memberikan pelayanan yang prima, SDM harus mumpuni. Dengan SDM yang berkualitas, masyarakat bisa mendapatkan layanan terbaik, dan indikator utama daerah, seperti angka harapan hidup, bisa meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan RSUD Sibar sangat penting bagi warga Sidoarjo Barat. Saat ini, pasien masih harus menempuh perjalanan sekitar satu jam ke pusat kota atau rumah sakit lain, yang berisiko memperburuk kondisi mereka.
“Dengan peningkatan kapasitas rumah sakit di sini, pasien tidak perlu lagi jauh-jauh ke RSAL atau Karangmenjangan. Ini akan meningkatkan keselamatan pasien, terutama dalam kasus-kasus darurat,” tambahnya.
Dorongan Infrastruktur dan Pelayanan Optimal
DPRD Sidoarjo juga berkomitmen untuk mengawal pengembangan infrastruktur RSUD Sibar, termasuk penambahan gedung Hemodialisis (HD), ruang operasi (OKA), serta peningkatan kapasitas IGD dan jumlah kamar rawat inap yang masih kurang sekitar 100 unit.
“Termasuk kalau yang kurang, gedung HD dan OKA juga perlu ditambah. Makanya perlu ditambah kamarnya menuju tipe B, kurang 100-an. Kemudian IGD-nya agar tidak stagnan, perlu ditambah juga SDM-nya. Katakanlah untuk tipe B, minimal harusnya ada 700-an tenaga medis,” pungkas Bangun Winarso.
Peningkatan SDM Jadi Fokus Utama
Direktur RSUD Sibar, dr. Abdillah Segaf Al Hadad, melalui Seksi Pendidikan dan Pelatihan, dr. Arif Rahman Nurdianto, M.Imun., M.H, menuturkan bahwa workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga medis dan non-medis di RSUD Sibar.
“Kami menghadirkan anggota DPRD dan narasumber dari berbagai bidang untuk membekali SDM rumah sakit dengan keterampilan soft skill, hard skill, dan emotional skill. Harapannya, pelayanan bisa lebih prima dan minim keluhan,” kata dr. Arif.
Selain itu, dr. Arif juga menyampaikan bahwa RSUD Sibar terus berupaya meningkatkan kepuasan pasien. Saat ini, rating rumah sakit di Google Maps sudah mencapai 4.3, tertinggi di wilayahnya.
“Kami ingin pelayanan di RSUD Sibar setara dengan rumah sakit swasta, sehingga masyarakat Sidoarjo Barat mendapatkan layanan berkualitas tanpa harus bepergian jauh,” pungkasnya. (adv)