KILASJATIM.COM, Lumajang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang melalui Dinas Kesehatan Lumajang gencar melakukan sosialisasi pencegahan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV)/AIDS, untuk menekan pengidap HIV/AIDS yang mengalami peningkatan di awal tahun 2020 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan penyuluhan kepada kelompok masyarakat yang mempunyai resiko terjangkit HIV/AIDS, yang pelaksanaannya akan bekerjasama dengan lintas sektor terkait.
“Upaya-upaya pengendalian untuk penyakit HIV/AIDS di Lumajang ini mengacu pada program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) terkait dengan upaya preventif itu yang paling penting,” ungkapnya.
Bayu menjelaskan sesuai dari data yang diterima Dinkes Lumajang bahwa sebanyak 774 penderita yang positif terjangkit HIV/AIDS. Ia menyebutkan penyebab tertinggi kasus HIV/AIDS di Lumajang yakni seks tidak sehat/ seks bebas.
BACA JUGA: Bidang Infrastruktur Jadi Program Prioritas Pemkab Lumajang Untuk Sejahterakan Masyarakat
Dari hal tersebut, Kepala Dinkes mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan seks bebas serta tetap setia dengan pasangan yang resmi dan berperilaku sehat karena jelas itu membahayakan diriya sendiri.
“Resiko paling tinggi HIV/AIDS adalah orang yang suka berganti-ganti pasangan, dan salah satu pasangan tersebut sudah terinfeksi HIV,” jelasnya.
Selain seks bebas, Bayu juga menjelaskan bahwa penyebaran HIV/AIDS karena faktor keturunan yakni penularan dari ibu yang terjangkit HIV yang kemudian menular ke bayi atau anak tersebut. Untuk mengantisipasi itu, Dinkes Lumajang telah membuat langkah-langkah penanganannya, yakni semua ibu hamil harus melakukan test HIV. Jika ibu hamil itu positif terjangkit, maka akan terus didampingi hingga proses kelahiran dan proses kelahiran harus melalui operasi caesar. (kominfo/kj13)
