Dinkes Kabupaten Probolinggo Lakukan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV/AIDS

oleh -1534 Dilihat

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit HIV/Aids melalui quarterly meeting of COC/Strategic Use for ARV (SUFA) at district level di ruang pertemuan Dinkes Kabupaten Probolinggo, Selasa (7/5/2024).

Kegiatan ini diikuti oleh 34 orang Pengelola Program HIV Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan tersebut dilakukan penyampaian kendala dalam program HIV di fasilitas kesehatan di lingkungan Dinkes Kabupaten Probolinggo.

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo Tutug Edi Utomo melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Nina Kartika mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data ODHIV yang berhenti pengobatan/LFU dari masing-masing layanan Kesehatan.

“Selain itu mampu menganalisa ODHIV LFU dan mencari solusi agar bisa kembali menjalani pengobatan serta evaluasi capaian program HIV masing-masing layanan sesuai dengan kesepakatan awal,” katanya.

Menurut Nina, Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.

“Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS. Sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya. (UNAIDs, 2019),” katanya.

Nina menerangkan di Kabupaten Proboinggo sampai bulan April tahun 2024, jumlah kasus HIV/AIDS yang dilaporkan melalui SIHA 2.196 orang ODHIV baru dan 55 orang yang baru memulai pengobatan ARV.

“Salah satu penyebab belum berkurangnya HIV/AIDS adalah belum memadainya tatalaksana HIV/AIDS sesuai dengan standart baik dalam penemuan kasus/diagnosis, paduan obat, pemantauan pengobatan, pencatatan dan pelaporan,” terangnya.

Baca Juga :  Giliran TPID Ponorogo Pantau Pergerakan Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional dan Swalayan

“Untuk mencapai target yang di tentukan perlu adanya pertemuan antar petugas layanan dan mencari solusi terbaik bagi ODHIV yang berhenti pengobatan/LFU agar mendapatkan pelayanan yang maskimal di fasilitas kesehatan Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (sat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.