KILASJATIM.COM, SURABAYA: Ketua RT 9 RW 8, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Hudi Rama Wijaya (54) menyebutkan jika tewasnya
remaja akibat gantung diri diduga karena gagal masuk perguruan tinggi negeri (PTN) favorit.
“Dino baru lulus SMA. Menurut keterangan keluarga, Dino sebelumnya gagal dalam tes masuk perguruan tinggi, untuk tahun ini mengulang namun belum tahu hasilnya,” katanya, Jumat (19/8/2022).
Ia menambahkan, jasad Dino pertama kali ditemukan oleh bapaknya setelah kembali dari meninggalkan rumah untuk mengantarkan kakak korban.
Sedangkan, Ibu Dino saat kejadian tengah mendatangi sebuah kegiatan.
“Bapaknya yang pertama kali melihat tergantung. Ibunya pergi ke Unesa sekitar jam 6 pagi,” pungkasnya.
Kanit Reskrim Polsek Lakarsantri, Ipda Bambang Setiawan mengatakan pihaknya telah datang ke lokasi.
“Kami koordinasikan dengan Tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk melakukan evakuasi korban. Korban ditemukan tergantung dengan kain selendang di kusen pintu kamarnya,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dino Sebastian (19), ditemukan tewas gantung diri menggunakan kain di kusen pintu kamarnya.
Saat ini jenazah Dino sudah dibawa ke RSUD dr. Soetomo menggunakan ambulans Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya. kj4