Zulkifli meminta para petani untuk tetap bersabar. “Tahun ini, pemerintah akan fokus memperbaiki irigasi yang rusak dan membangun sistem baru. Langkah ini penting untuk mendukung sawah-sawah yang menghadapi masalah saat musim tanam,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat di bawah komando Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. Menurut Zulkifli, sekitar 150 ribu hektar lahan pertanian di Jawa Timur akan menjadi target utama program rehabilitasi ini. Dengan sistem irigasi yang lebih baik, diharapkan hasil panen petani dapat meningkat secara signifikan.
“Nanti, sawah yang hanya bisa sekali tanam karena kekurangan air akan diperbaiki irigasinya atau dibangun sistem baru,” ujarnya.
Zulkifli juga mengungkapkan bahwa Presiden telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempercepat rehabilitasi irigasi. Jika pemerintah kabupaten atau provinsi tidak memiliki anggaran yang memadai, pemerintah pusat siap mengambil alih proyek tersebut.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan kami kepada petani, yang merupakan tulang punggung ketahanan pangan nasional,” katanya.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten untuk memastikan program ini berjalan efektif. “Kolaborasi antar pihak sangat diperlukan agar perbaikan irigasi ini tepat sasaran dan segera memberikan manfaat bagi petani,” jelasnya.
Selain membangun dan memperbaiki sistem irigasi, Zulkifli juga menyoroti pentingnya pemeliharaan sistem yang ada. “Pemeliharaan sangat penting untuk memastikan investasi yang sudah dilakukan tidak sia-sia,” tandasnya.
Program rehabilitasi ini diharapkan menjadi solusi bagi para petani yang selama ini menghadapi kendala distribusi air. Pemerintah menargetkan peningkatan produktivitas pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Langkah ini tidak hanya membantu petani, tetapi juga memperkuat pondasi ketahanan pangan kita untuk masa depan,” pungkas Zulkifli. (den)