Dari Luka ke Harapan Santri Korban Ponpes Al Khoziny Raih Masa Depan

oleh -267 Dilihat
Wali Kota Eri saat melakukan takziyah ke salah satu rumah korban. (Foto: Humas-Dok/kilasjatim)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Luka dan duka masih membekas di korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Tak hanya bagi keluarga korban meninggal, tapi korban luka menjadi ingatan pahit apalagi beberapa korban harus kehilangan anggota tubuhnya akibat tertimpa material bangunan.

Salah satunya Nur Ahmad, santri Ponpes Al Khoziny asal Surabaya yang harus merelakan salah satu tangannya diamputasi.

Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya akan memberikan bantuan gratis kepada korban yang membutuhkan tangan maupun kaki palsu.

Menurutnya, bantuan ini sebgai komitmen serta tanggung jawab Pemerintah Kota kepada warga Surabaya.

“Insyaallah, semua korban asal Surabaya akan kami bantu sesuai kebutuhan mereka. Kalau ada yang membutuhkan tangan atau kaki palsu, Pemkot akan memfasilitasi sepenuhnya,” ujar Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis (16/10/2025).

Eri menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya telah mendata seluruh korban asal Surabaya, baik yang selamat maupun yang mengalami luka. Pendataan dilakukan agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan masing-masing korban.

“BPBD sudah merekap jumlah korban jiwa dan korban selamat yang memerlukan bantuan. Kita turun langsung karena mereka adalah warga Surabaya,” tegasnya.

Eri juga menegaskan, pendampingan psikologis bagi para korban dan keluarganya. Menurutnya, trauma akibat kejadian itu cukup berat, sehingga pemulihan mental menjadi prioritas utama.

“Kami akan memprioritaskan pendampingan psikologis supaya mereka bisa kembali menjalani kehidupan dan beraktivitas seperti biasa. Setelah itu, akan ada pendampingan jangka panjang,” ungkap mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Ia juga memastikan Pemkot akan terus mendampingi korban dan keluarga untuk membantu perencanaan masa depan mereka, agar bisa bangkit dan mandiri setelah musibah.

Baca Juga :  Peringati Hari Ibu, Ratusan Siswa Surabaya Antusias Jadi Peserta Khitanan Massal

Diketahui, sebanyak 30 santri asal Surabaya menjadi korban selamat dalam insiden runtuhnya bangunan Ponpes Al-Khoziny. Sebagian besar mengalami luka ringan, sementara Nur Ahmad menjadi satu-satunya yang harus menjalani amputasi.(cit)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.