KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Komandan Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Danlanudal) Juanda, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu Setyo Utomo, memimpin peninjauan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Skala Penuh atau Full Scale Exercise 2025 di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Rabu (27/8/2025).
Latihan yang mengusung tema “Synergy for Safety: Inter-Sector Collaboration to Ensure Optimal Aviation Safety” ini menjadi agenda strategis untuk menguji kesiapan bandara internasional terbesar kedua di Indonesia itu dalam menangani berbagai skenario darurat penerbangan.
Dalam kegiatan ini, Lanudal Juanda mengerahkan Tim Salvage, unit Pemadam Kebakaran (PMK) Sathanlan, tenaga medis dari RS Soekantyo Tjahja, serta Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) TNI AL yang terdiri dari Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal), unsur pengamanan (Pam), dan pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Latihan juga melibatkan Angkasa Pura Indonesia, AirNav Indonesia, Otoritas Bandara Wilayah III, BMKG Juanda, Pertamina DPPU Juanda, PT Gapura Angkasa, PT Aerofood Catering Service (ACS), serta stakeholder bandara dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Simulasi yang digelar mencakup penanganan kecelakaan pesawat udara, penanggulangan gangguan keamanan di kawasan bandara, dan penanganan kebakaran fasilitas bandara. Ketiga skenario tersebut dilaksanakan untuk menguji kesiapan prosedur darurat secara menyeluruh, mulai dari waktu respons, jalur evakuasi, fasilitas pemadam, koordinasi lintas instansi, hingga kesiapan personel.
General Manager Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Juanda, Laksma TNI Muhammad Tohir, menegaskan latihan ini tidak hanya menjadi agenda rutin tahunan, melainkan sarana penting untuk mengevaluasi dan memperkuat sistem keamanan serta keselamatan penerbangan. Ia menambahkan, sebagai salah satu bandara dengan lalu lintas penerbangan tertinggi di Indonesia, Bandara Juanda harus selalu berada dalam kondisi siaga menghadapi segala bentuk keadaan darurat.

Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu Setyo Utomo, menekankan bahwa pelaksanaan latihan skala penuh merupakan bukti komitmen TNI AL dan seluruh pihak terkait dalam menjamin keselamatan pengguna jasa bandara.
Menurutnya, kesiapan personel dan fasilitas harus terus ditingkatkan untuk menghadapi skenario terburuk yang mungkin terjadi. “Melalui latihan skala penuh ini, diharapkan seluruh instansi yang terlibat dapat lebih terlatih, terkoordinasi, dan siap bertindak cepat serta tepat dalam menghadapi setiap keadaan darurat,” ujarnya.
Sebagai bandara dengan status Enclave Civil, Bandara Internasional Juanda berada dalam wilayah kendali Lanudal Juanda yang memiliki tanggung jawab strategis dalam pengamanan dan keselamatan penerbangan.
Latihan ini sekaligus menjadi momentum evaluasi untuk memperkuat sinergi antara pihak militer dan sipil dalam mendukung operasional salah satu pintu gerbang udara utama Indonesia tersebut. ( FRI)









