Dampak Covid -19  Ekonomi Jawa Timur Melambat  Hanya Tumbuh 3,03

oleh -1332 Dilihat

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan (kilasjatim/Nova)

KILASJATIM.COM, Surabaya –
Badan Pusat Statistik Jatim mencatatkan pertumbuhan ekonomi di Triwulan I/2020 hanya mampu tumbuh  sebesar 3,03 persen jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Atau
melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,55 persen.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menyebutkan Perlambatan  disebabkan  terjadinya kontraksi atau penurunan pertumbuhan di sejumlah sektor yang disebabkan oleh merebaknya pandemi Covid-19.

“Dampak.pandemi Covid 19 terjadi di beberapa lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah lapangan usaha konstruksi yang tumbuh minus 7,70 persen akibat penurunan realisasi pengadaan semen di Jawa Timur,’ ujar Dadang dalam siaran persnya.

Hal yang sama juga dialami
jasa pendidikan pertumbuhannya
minus 6,54 persen akibat penurunan pendapatan sekolah yang terdampak virus Corona sehingga penyelenggaraan pendidikan dilakukan di rumah atau School From Home (SFH).

Beberap sektor lain yang mengalami perlambatan adalah pengadaan listrik dan gas tumbuh minus 5,08 persen akibat penurunan pertambangan minyak dan gas yang terimbas dari penurunan harga minyak mentah. Transportasi dan Pergudangan tumbuh minus 5,02 persen dibanding triwulan sebelumnya akibat pengurangan dan pembatalan beberapa perjalanan di moda transportasi untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

“Jumlah penumpang bandara Juanda mengalami penurunan baik domestik maupun internasional. Dan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan karena belum masuk musim panen 2020,’ jelasnya.

Sementara pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,77 persen, diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,12 persen, Jasa Pendidikan sebesar 6,07 persen, Real Estat sebesar 5,38 persen, dan Konstruksi sebesar 5,31 persen.

Pertumbuhan ekonomi secara y-on-y tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 9,77 persen, meningkat dibanding Triwulan I-2019 yang sebesar 6,40 persen.

Baca Juga :  BPN Pasuruan Berikan Paket Sembako Dan Masker Bagi Warga Terdampak Covid-19

“Kondisi ini didorong oleh meningkatnya trafik data sejak pemberlakuan Work From Home (WFH) dan School From Home (SFH). Sebaliknya bioskop ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona,”  imbuhnya.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua pada Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang didorong oleh peningkatan pendapatan rumah sakit dan klinik akibat pandemi Covid-19.

Sedangkan  pada  jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 22,13 juta orang, naik 545,39 ribu orang dibanding Februari 2019. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 1,18 persen.

 Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 10,26 ribu orang, sedangkan Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 3,69 persen pada Februari 2020.

“Namun dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 8,04 persen,” urai Dadang.

Sementara penduduk yang bekerja sebanyak 21,32 juta orang, bertambah sekitar 555,66 ribu orang dari Februari 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama Jasa Pendidikan (0,41 persen poin), Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (0,25 persen poin), dan Konstruksi (0,19 persen poin).

Namun sebaliknya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan persentase utamanya pada jasa lainnya (0,27 persen poin), transportasi dan pergudangan (0,24 persen poin), pertanian, kehutanan, dan perikanan (0,19 persen poin). Meskipun secara persentase turun, jumlah pekerja di pertanian, kehutanan, dan perikanan secara absolut naik 137,43 ribu orang. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.