Corona Masuk Indonesia, Pemprov Jatim Minta Masyarakat Tidak Panik Belanja

oleh -635 Dilihat
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

KILASJATIM.COM, Surabaya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur meminta masyarakat tidak panik belanja usai adanya kasus virus corona Covid-19 di Indonesia.  Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa situasi Jawa Timur relatif aman dan terkendali.

Menurutnya, masyarakat tak perlu harus sampai memburu masker dan menimbun kebutuhan pokok di rumah. Ia mengatakan kepanikan justru akan memperparah situasi keadaan yang ada saat ini.

“Tidak perlu panik berlebihan. Pemerintah saat ini tengah berupaya menangani kasus virus corona di dalam negeri. Khusus Jawa Timur, kami memperketat pengawasan di berbagai pintu masuk Jawa Timur,” ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Selasa (3/3).

Usai pengumuman adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif corona hariSenin (2/3) siang, tampak sejumlah masyarakat tampak panik dan memborong barang kebutuhan pokok di sejumlah gerai retail modern Surabaya. Beberapa jenis barang yang banyak diborong pembeli di antaranya adalah sembako, handsoap, dan masker.

BACA JUGA: Gubernur Khofifah Sebut Jagung Komoditas Andalan Jatim

“Kalau kita menyikapinya biasa saja, tentu situasi tetap normal. Tapi kalau seperti ini, ditambah lagi banyak hoax di medsos akhirnya masyarakat juga panik,” imbuhnya.

SenadaKetua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N. Mandey mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan panic buying akibat wabah corona di Indonesia.

Menurutnya, anggota peritel modern selalu siap untuk hadir dan memenuhi kebutuhan pangan maupun non pangan masyarakat di seluruhIndonesia. Begitu juga dengan Aprindo Jatim yang telah merilis imbauan senada. Stock bahan kebutuhan pokok di Jatim sangat cukup. Oleh karenanya diharapkan masyarakat tidak melakukan panik belanja.

Baca Juga :  5000 Warga Sidoarjo Ikuti Vaksin yang Digelar HIPMI Jatim dan JD.ID di Terminal Juanda 

“Karena tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru di saat seluruh kebutuhan masyarakat sebetulnya dapat terpenuhi,” ujar Roy dalam keterangan resmi, Senin (2/3). (hms/kj3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.