KILASJATIM.COM, Surabaya – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca di wilayah Jawa Timur pada Kamis (16/10/2025) akan didominasi kondisi berawan dengan suhu udara berkisar antara 16 hingga 35 derajat Celsius. Meski sebagian besar daerah diperkirakan cerah, beberapa wilayah berpotensi mengalami hujan ringan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan.
“Pemantauan kondisi cuaca secara berkala sangat penting agar masyarakat bisa menyesuaikan aktivitasnya, terutama di tengah musim kemarau yang masih berlangsung,” demikian keterangan BMKG dalam laporan resminya.
Kondisi berawan diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Timur seperti Tulungagung, Blitar, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, dan Magetan.
Sementara daerah seperti Kediri, Malang, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya diprediksi cerah sepanjang hari dengan suhu tertinggi mencapai 35 derajat Celsius.
Wilayah pantai utara seperti Lamongan dan Bojonegoro juga akan cerah, sementara di daerah selatan seperti Pacitan dan Trenggalek, cuaca diperkirakan berkabut pada pagi hari.
Meski sebagian besar wilayah cenderung cerah, BMKG mencatat potensi hujan ringan di beberapa daerah seperti Jombang dan Probolinggo.
Hujan ini bersifat lokal dan bersifat sementara, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap risiko licinnya jalan dan perubahan suhu mendadak.
Secara umum, suhu udara di Jawa Timur berkisar antara 16°C hingga 35°C, dengan kelembapan antara 40% hingga 99%.
Daerah dataran tinggi seperti Kota Batu akan terasa lebih sejuk, dengan suhu terendah sekitar 14°C.
BMKG mengingatkan masyarakat agar menjaga kesehatan dan hidrasi tubuh, mengingat suhu siang hari di beberapa wilayah cenderung tinggi.
Selain itu, warga disarankan menggunakan pelindung dari sinar matahari, seperti topi, kacamata, atau tabir surya, jika beraktivitas di luar ruangan dalam waktu lama.
BMKG juga mengimbau agar masyarakat terus memantau pembaruan prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG untuk mengantisipasi potensi perubahan kondisi atmosfer yang bisa terjadi sewaktu-waktu.(cit)
