Capital Market Summit & Expo 2019 di Surabaya OJK Siapkan PED Sebagai  Pemerataan Investor di Daerah 

oleh -423 Dilihat

Jajaran Direksi OJK dalam paparan kepada media usai pembukaan workshop di acara Capital Market Summit & Expo 2019 di Dyandra Convention Center Surabaya, Jumat (26/04/2019)

 

SURABAYA, kilasjatim.com: – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera mengakselerasi pertumbuhan dan pemerataan jumlah investor ritel di daerah. Dalam waktu dekat OJK akan mengeluarkan peraturan mengenai Perusahaan Efek Daerah sebagai bentuk pengembangan channeling distribution yang mempermudah investor di daerah untuk berinvestasi sekaligus berperan terhadap pertumbuhan perekonomian daerah.

Pembentukan Perusahaan Efek Daerah (PED) memberikan potensi besar dari segi bisnis, karena PED dapat melakukan kegiatan sebagai Perantara Pedagang Efek (broker/dealer) dan Agen Penjual Efek Reksadana (APERD). Nantinya PED juga dapat menjadi penyelenggara Equity Crowd Funding (ECF) dan memberikan pembiayaan atas transaksi bursa.
Peran PED juga diarahkan untuk bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah yang telah memperoleh izin sebagai Bank pembuka rekening dana nasabah (RDN).

“Dengan kerjasama tersebut, BPD dapat memanfaatkan deposan untuk dapat berinvestasi di Pasar Modal, tanpa takut kehilangan nasabah,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen di Surabaya, di acara Capital Market Summit & Expo 2019 di Dyandra Convention Center Surabaya, Jumat (26/04/2019).

Sebelumnya, pada Rabu (22/4), Hoesen juga berkesempatan menyampaikan sosialisasi program Obligasi Daerah dan PED dihadapan Kepala Daerah se-Jawa Timur. Hoesen menjelaskan perlunya opsi pembiayaan bagi pemerintah daerah melalui instrumen obligasi daerah.
Selain itu, Hoesen juga mensosialisasikan rencana pendirian Perusahaan Efek Daerah khususnya melalui kerjasama dengan BPD. Upaya ini diharapkan akan mendorong berdirinya perusahaan asli daerah di bidang pasar modal sekaligus mendorong penciptaan lapangan kerja baru di daerah.

Baca Juga :  Crown Group Kembali Raih Sekaligus Dua Penghargaan Bergengsi

Sementara even Capital Market Summit & Expo 2019 yang digelar pertama kalinya di Surabaya dimaksudkan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui perluasan jumlah investor ritel di berbagai daerah serta untuk menjaring calon-calon emiten potensial yang ada di provinsi Jatim.

“Ini merupakan bentuk komitmen OJK bersama Self Regulatory Organization (SRO) dan stakeholders di bidang Pasar Modal untuk terus melakukan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat,” kata Hosen.

Dalam pameran tersebut masyarakat akan dikenalkan pada program dan kebijakan OJK di Pasar Modal seperti simplifikasi pembukaan rekening efek. OJK bersama-sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan sejumlah Perusahaan Efek telah menerapkan simplifikasi pembukaan rekening efek yang mempercepat mekanisme pembukaan rekening efek dari beberapa hari menjadi sekitar 30 menit.

Simplifikasi pembukaan rekening Efek diharapkan dapat mendorong minat masyarakat khususnya di daerah untuk berinvestasi di Pasar Modal sehingga jumlahnya bisa bertambah dan sebaran investor ritel tidak hanya berpusat di kota-kota besar.

Perlindungan Konsumen
Selain mendorong pertumbuhan investor ritel, OJK bersama-sama Bursa Efek Indonesia tengah mengembangkan mekanisme perlindungan investor melalui pemberian notasi saham terhadap saham perusahaan yang perlu diwaspadai masyarakat karena berpotensi bermasalah.

Dengan adanya notasi saham tersebut, masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih saham sebagai instrumen investasinya.
Dalam pameran tersebut juga diluncurkan program Wakaf Saham dalam rangka melengkapi produk Pasar Modal syariah Indonesia yaitu zakat dan sedekah saham.

“Program ini juga dikeluarkan mengingat besarnya potensi wakaf produktif. Wakaf Saham yang diluncurkan ini adalah model wakaf pertama di dunia yang menjadikan saham yang aktif ditransaksikan di pasar sekunder sebagai objek wakaf,” jelas Hosen.

Sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut juga diadakan workshop bagi calon-calon potensial emiten di Provinsi Jawa Timur. Upaya ini diharapkan bisa mendorong peningkatan jumlah emiten baru di Pasar Modal sekaligus mempromosikan pendanaan bagi usaha di daerah.
Kegiatan Capital Market Summit & Expo 2019 rencananya akan digelar dua kali pada tahun ini di Surabaya dan Jakarta. Surabaya dipilih karena berdasarkan data supply maupun demand, jumlah perusahaan go public dan jumlah investor di Jawa Timur menempati posisi terbesar kedua setelah Jakarta, yaitu dengan jumlah 34 perusahaan go public dan sekitar 180 ribu Single Investor Identification (SID) tercatat berasal dari Jawa Timur. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News