KILASJATIM.COM, Malang – Bupati Malang terpilih, HM Sanusi, berkomitmen untuk memaksimalkan program Sambang Desa Gotong Royong Mbangun Desa. Program ini bertujuan untuk memastikan potensi yang dimiliki desa dapat dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program Sambang Desa, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat dieksplorasi untuk meningkatkan pendapatan desa. Sejauh ini, beberapa desa di Kabupaten Malang telah mencapai status desa mandiri berkat pengelolaan sumber daya alam yang optimal, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi desa.
“Desa-desa yang berhasil mengelola sumber daya alamnya mampu meningkatkan pendapatan, yang berujung pada kesejahteraan warganya dan peningkatan pertumbuhan ekonomi desa,” ujar HM Sanusi dalam acara Sambang Desa di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Rabu (12/2).
Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten terluas di Jawa Timur, dengan cakupan wilayah 378 desa, 12 kelurahan, dan 33 kecamatan. Kabupaten ini juga kaya akan sumber daya alam, mulai dari sektor pertanian, perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan, kelautan, hingga pariwisata. Jika dikelola dengan baik, potensi ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Dalam kunjungannya ke Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, HM Sanusi melihat keberhasilan petani desa tersebut dalam menanam bawang merah dengan sistem tumpang sari bersama cabai merah. Keberhasilan ini membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi para petani bawang merah di desa tersebut.
“Kami mengapresiasi para petani bawang merah yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur Desa Ngabab, Kecamatan Pujon,” kata HM Sanusi kepada wartawan, Rabu (12/2).
Menurutnya, metode tumpang sari bawang merah dengan cabai merah merupakan langkah strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sistem ini memberikan keuntungan ganda dalam hasil panen, meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani.
Selain itu, Malang Barat, khususnya Kecamatan Pujon, dikenal sebagai sentra pertanian sayuran. Sementara itu, Kecamatan Ngantang menjadi sentra tanaman durian, dan Kecamatan Kasembon sebagai pusat pertanian padi serta buah-buahan.
“Inovasi penanaman bawang merah dengan sistem tumpang sari sangat tepat karena mampu memberikan hasil signifikan. Namun, petani masih menghadapi kendala terkait harga dan ketersediaan pupuk,” jelas Sanusi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Sanusi meminta Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DPTPHP) Kabupaten Malang untuk mencari solusi terkait keluhan petani. Pemerintah Kabupaten Malang sendiri terus mendukung sektor pertanian sebagai program prioritas utama.
Kabupaten Malang tidak hanya memiliki potensi pertanian, tetapi juga perkebunan. Misalnya, Kecamatan Dau dan Jabung dikenal sebagai sentra tanaman jeruk, sementara Kecamatan Poncokusumo menjadi pusat tanaman apel dan jeruk serta sayuran.
“Setiap desa memiliki potensi unik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain pertanian dan perkebunan, sektor pariwisata desa juga mulai berkembang dan berkontribusi pada perekonomian desa,” tandas Sanusi.
Sanusi akan resmi dilantik sebagai Bupati Malang bersama Wakil Bupati Malang, Hj. Lathifah Shohib, pada 20 Februari 2025 di Jakarta oleh Presiden RI Prabowo Subianto.