Asdep Bidang Kepersertaan dan Mutu Pelayanan Kedeputian Wilayah VII BPJS Kesehatan Jatim, Aryo Pambudi Trisnowibowo (kanan) bersama Asisten Deputi SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII Ayu Budi Mursintawati di acara Media Gathering yang dilangsungkan di Surabaya, Kamis (19/12/2024). (kilasjatim.com/nova)
KILASJATIM.COM, Surabaya – Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Probinsi Jawa Timur akan fokus pada inovasi layanan kesehatan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Hal ini disampaikan Asisten Deputi SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII Ayu Budi Mursintawati di acara Media Gathering yang dilangsungkan di Surabaya, Kamis (19/12/2024).
BPJS Kesehatan memastikan peserta JKN mendapatkan pelayanan dengan baik, BPJS Kesehatan bersama dengan mitra fasilitas kesehatan bertekad memberikan pelayanan terbaik. Komitmen tersebut dituangkan dalam Janji Layanan JKN.
Dengan cakupan kepesertaan yang terus bertambah BPJS Kesehatan di Provinsi Jawa Timur menjalin kerjasama dengan 2.544 Fasiltas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama dan 432 Faskes Rujukan Tingkat Lanjutan (Rumah Sakit) untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta JKN.
Tahun 2024 dicanangkan sebagai Tahun Transformasi Layanan oleh BPJS Kesehatan. Berbagai macam inovasi layanan dikembangkan oleh BPJS Kesehatan untuk memberikan kemudahan layanan kepada Peserta JKN.
Mulai dari layanan administrasi kepesertaan Program JKN, BPJS Kesehatan berinovasi melalui tersedianya BPJS Keliling (Mobile Customer Service) dan Anjungan Mandiri (AMAN) JKN. Dari sisi layanan digital, BPJS Kesehatan terus melakukan pengembangan Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Online, Layanan Administrasi melalui Whatsapp/PANDAWA (08118 165 165) dan Care Center 165.
“Dalam memberikan kemudahan akses layanan JKN di Fasilitas Kesehatan, BPJS Kesehatan telah menyediakan Antrean Online, Display Informasi Jadwal Operasi, Display Informasi Ketersediaan Tempat Tidur, Digital Validation, Simplifikasi Layanan, Telemedicine dan I-CARE JKN. Keseluruhan layanan tersebut dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN,” imbuh Ayu.
Asisten Deputi SDM, Umum, dan Komunikasi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah VII Ayu Budi Mursintawati . (kilasjatim.com/Nova)
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Asdep Bidang Kepersertaan dan Mutu Pelayanan Kedeputian Wilayah VII BPJS Kesehatan Jatim, Aryo Pambudi Trisnowibowo menyampaikan tren cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) penduduk di Jawa Timur sampai 1 Desember tahun 2024 mencapai 95,98%, atau sejumlah 40.038.331 peserta dari total penduduk Jatim 41.714.928 jiwa.
Angka ini mengalami kenaikan dari tahun 2022 yang tercatat masih tercover 34.821.782 peserta, dan 2023 yang tercatat 37.822.904 peserta. Sejauh ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah melakukan Optimalisasi Program JKN dari berbagai Sumber Anggaran sesuai regulasi yang berlaku.
” Diharapkan sinergi dan kolaborasi tim dalam pemetaan data potensi kepersertaan pada sektor pekerja dan badan usaha dalam rangka optimalisasi Program JKN pun terjalin baik,” ujar Ario.
Untuk memperluas kepesertaan JKN di Jatim. ditempuh strategi diantaranya melakukan penguatan pemangku kepentingan dalam penegakan kepatuhan peserta dengan menjadikan kepesertaan JKN sebagai persyaratan pelananan public dalam rangka tindak lanjut Inpres.
Selain itu dilakukan upaya memudahkan pendaftaran pekerja dan optimalisasi fungsi pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan Badan Usaha. Sinergi bersama Kementereian/Lembaga dan BPJSTK.
“Dan satu lagi, Peningkatan Universal Health Coverage (UHC) Desa melalui aktivitas PESIAR (Petakan, sisir, advokasi dan Registrasi ). Serta meningkatkan advokasi kepada Pemerintah Daerah dalam rangka UHC Kab dan Tingkat keaktifan peserta dan ketersediaan anggaran,” pungkasnya..(nov)