KILASJATIM.COM, SURABAYA – Prihatin dengan Generasi Z yang tidak banyak tahu soal rempah-rempah Indonesia, Fiorella Chelsea, calon wisudawan Desain Komunikasi Visual Petra Christian University (PCU), membuat karya: Perancangan Board Game sebagai Media Edukasi untuk Mengenalkan Rempah-Rempah Indonesia kepada Generasi Z.
Board game karya Fioeella ini diberi nama Amborasa. “Lewat karya ini, aku ingin mengenalkan rempah-rempah Indonesia baik dari wujud, cara pengolahan, dan biasa digunakan untuk masakan apa saja,” terang Fiorella, Selasa (3/9/2024).
Yang menarik, board game buatan gadis asli Surabaya ini juga memiliki miniatur replika rempah-rempah yang ia buat sendiri dengan menggunakan clay. Tujuannya untuk membantu pengguna board game mengenali wujud rempah sesungguhnya walaupun tidak memegang objek aslinya.
Terdapat pula kartu resep dan papan dapur berisi teknik pengolahan rempah dari resep masakan-masakan Nusantara. Lewat karya ini, Fiorella berhasil meraih predikat cumlaude. Fiorella mengaku, ini berangkat dari keresahannya terhadap anak muda yang jarang memasak, karena lebih memilih pesan makanan online atau menggunakan bumbu instan.
Setelah riset dan wawancara bersama pakar kuliner Indonesia hingga board game designer, akhirnya Fiorella bisa membuat permainan seru dan unik ini. “Board game ini bisa dinikmati tanpa terasa sedang belajar dan tanpa terkesan menggurui,” ujar calon wisudawan yang bercita-cita menjadi Creative Designer itu.
Selain board game karya Fiorella Chelsea, ada juga karya lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Ingrid Georgina Henriette Payangan, gadis kelahiran Sorowako, Sulawesi Selatan, yang merupakan calon wisudawan Interior Design PCU ini membuat lampu dari limbah ampas kopi dan sabut kelapa. Total ada lima produk, yakni berupa Hanging Lamp atau lampu gantung, Floor Lamp atau lampu berdiri, dan Table Lamp atau lampu meja.
Sedangkan Fiona Jeannice Sutedja, calon wisudawan dari Textile and Fashion Design PCU ini membuat busana dan aksesoris yang memanfaatkan kain sisa atau perca. Berbekal pengalaman selama magang di Danjyo Hiyoji, yang merupakan brand fashion lokal di Jakarta, Fiona berhasil menyelesaikan karya hingga meraih predikat cumlaude. Karyanya berjudul: Perancangan Busana Ready-To-Wear Genderless Menggunakan Denim dengan Pemanfaatan Upcycling Sisa Produksi dan Sentuhan Unfinished Fabric.
Sementara itu, calon wisudawan Architecture PCU yakni Alexander Anderson Meidianto membuat gagasan desain arsitektur berupa Apartemen Hijau di Surabaya dalam Tugas Akhir-nya. “Hasil desainnya adalah sebuah proyek bangunan residential-led mixed-use yang menerapkan fitur-fitur desain hijau pada sekujur bangunannya,” kata Alexander.
Meraih predikat cumlaude, Alexander menyebut fitur-fitur desain hijau yang ia gunakan itu dapat menjawab permasalahan urban di Kota Surabaya, yaitu Urban Heat Island. Ia memastikan, desainnya mampu menciptakan lingkungan hidup yang nyaman, menurunkan suhu bangunan, dan mengurangi penggunaan AC serta listrik.
Keempat calon wisudawan tersebut, beserta calon wisudawan lainnya akan mengikuti prosesi wisuda, Jumat (6/9/2024) dan Sabtu (7/9/2024) di Auditorium Gedung Q, Kampus PCU. Pada Wisuda ke 86 ini, PCU meluluskan 1.172 wisudawan, terdiri dari 1.076 lulusan Program Sarjana (S1), 51 lulusan Program Magister (S2), dan 45 lulusan Program Profesi. Sebagian besar wisudawan kali ini adalah mahasiswa yang memulai perkuliahan secara daring akibat pandemi Covid-19.(tok)