Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Imam Subarkah dalam kegiatan Sosialisasi QRIS di Universitas Ciputra (11/3/2020).
KILASJATIM.COM, Surabaya – Upaya mensosialisasikan dan mengimplentasikan QRIS , Bank Indonesia menyasar kalangan mahasiswa. Diawali dengan menerapkan pembayaran non tunai di area kantin kampus Universitas Ciputra.
Imam Subarkah, Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur mengatakan, generasi muda terutama kalangan mahasiswa menjadi fondasi kuat bagi pengembangan sistem pembayaran non tunai berbasis QR Code di kalangan kampus.
“Sebagian besar mahasiswa menggunakan telepon genggam dan penetrasi internet juga sangat tinggi. Ini yang menjadi fondasi kuat bagi pengembangan sistem pembayaran non tunai berbasis QR Code dengan sasaran di kalangan mahasiswa,” kata Imam Subarkah saat sosialisasi di Universitas Ciputra, Surabaya , Rabu (11/03/2020)
Universitas Ciputra merupakan salah satu tempat yang dipilih Bank Indonesia dalam mensosialisasikan penggunaan QRIS yang dibuat dengan kerjasama ASPI, setelah sebelumnya dilakukan hal yang sama dengan sasaran pengusaha wanita yang tergabung dalam IWAPI Jatim.
Gencarnya sosialisasi penggunaan QRIS diharapkan masyarakat dapat melakukan transaksi pembayaran dengan lebih mudah. QRIS sendiri juga merupakan inovasi pembayaran yang menjawab tantangan dunia digital, serta adanya perubahan budaya masyarakat terutama kaum millennial.
Dipilihnya Universitas Ciputra bukan tanpa alasan,emurut IM Subarkah, kampus yang telah banyak melahirkan enterpreneur muda ini, merupakan contoh ekosistem pengembangan QRIS yang sangat baik di Jawa Timur.
” Di sini terdapat banyak merchant (kewirausahaan kampus), pengembang aplikasi serta pengguna atau konsumen itu sendiri, mahasiswanya sangat aktif dalam berbisnis karenanya Bank Indonesia memberikan apresiasi kepada Universitas Ciputra yang merupakan contoh ekosistem pengembangan QRIS yang sangat baik di Jawa Timur,” jelasnya.
Implementasi dan penguatan QRIS di Jawa Timur sampai dengan awal Maret 2020, telah mencapai 321 ribu merchant dengan 114 ribu diantaranya berada di Surabaya. Diharapkan jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan gencarnya Bank Indonesia mensosialisasikan ke berbagai kalangan. (kj2)
