Bersama KASAD Tinjau Program Penurunan Stunting di Gresik, Khofifah: Pentingnya Hidup Sehat Sejak Dini

oleh -742 Dilihat

KILASJATIM.COM, GRESIK: Salah satu langkah efektif dalam pencegahan dan mempercepat penurunan stunting yakni dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini.

Itu disampaikan oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurahman dalam talkshow Program Penurunan Stunting di GOR Pusponegoro, Kabupaten Gresik, Kamis (1/9/2022).

“Pencegahan stunting harus dilaksanakan sejak usia remaja. Utamanya anak-anak muda yang saat ini bersekolah di jenjang SMP. Karena pencegahan stunting jika dilakukan setelah menikah dirasakan sudah terlambat,” ungkapnya.

Menurutnya, lingkaran kehidupan dimulai dari usia balita, remaja, usia nikah, usia kehamilan, melahirkan hingga usia lansia harus menerapkan pola hidup sehat.

Jika proses pencegahan stunting dimulai dari proses pernikahan sampai proses kehamilan sebenarnya sudah terlambat. Oleh karenaya pola hidup sehat harus menjadi perhatian penting.

“Jadi kepada anak anakku sejak usia SMP kalian harus menerapkan pola hidup sehat yang akan menjadi awal fisik yang sehat dan ketika menikah dan yang perempuan hamil melahirkan juga lahir bayi yang sehat kelak tumbuh kembangnya juga sehat. Secara berkelanjutan dan tersistem maka stunting bisa diturunkan signifikan di Jawa Timur,” ujarnya.

Untuk menurunkan stunting secara signifikan dibutuhkan format pendekatan yang komprehensif, antara lain bapak dan bunda asuh stunting di daerah.

Diharapkan ada keberlanjutan pendampingan dan pengawalan sehingga berbagai kebutuhan gizi bayi balita dan anak stunting dapat dimaksimalkan.

Pemprov Jatim akan terus membangun sinergi bersama seluruh elemen strategis dengan melibatkan peran serta Forkopimda maupun Bupati/Walikota.

Bahkan, rapat koordinasi terus dilakukan secara khusus membahas tentang percepatan penurunan stunting di Jatim.

“Saya yakin kehadiran Bapak KSAD di Jatim dalam mengukuhkan Bapak Bunda Asuh Anak Stunting di Gresik ini gaungnya bisa diikuti diseluruh Indonesia. Apa yang dicontohkan oleh Bapak KSAD ini adalah bentuk referensi dari upaya gotong royong menangani dan mengatasi permasalahan serius di tengah tengah masyarakat,” urainya.

Baca Juga :  Buka Forum Smart City Nasional 2023, Wali Kota Eri Cahyadi Paparkan Sistem Pelayanan Pemerintah Berbasis Digital

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Jatim sebesar 23.5 persen yang artinya dibawah rata rata nasional yang mencapai 24.4 persen.

Pemprov Jatim terus berupaya bekerja keras agar penurunan stunting bisa dilakukan secara lebih masif di 38 kabupaten/kota di Jatim.

Dudung mengatakan bahwa kehadirannya di Gresik Jatim ini untuk melihat realisasi dari implementasi penanganan anak anak stunting sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Pada hari ini juga, lanjut KSAD dilakukan pengukuhan para pejabat di lingkungan Gresik untuk selanjutnya dijadikan bapak dan bunda asuh anak stunting.

“Kesemuanya ini adalah harapan kita semua sejalan arahan dari Bapak Presiden agar stunting di Indonesia bisa ditekan dan diturunkan melalui bapak dan bunda asuh ini menjadi 14 persen,” ujarnya.

Ia memastikan bahwa peran TNI-AD akan senantiasa membantu pemerintah daerah dan BKKBN dalam mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

“Mudah mudahan anak anak stunting di wilayah Gresik dan Prov. Jatim bisa turun kasusnya,” tegasnya. kj6

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.