Banjir Rendam Puluhan Hektar Sawah di Sidoarjo, Petani Alami Kerugian Besar

oleh -639 Dilihat

Foto Istimewa

KILASJATIM.COM, Sidoarjo – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Sidoarjo selama lima hari terakhir menyebabkan banjir merendam puluhan hektar sawah di Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik. Genangan air yang sudah berlangsung selama tiga hari ini membuat petani di wilayah tersebut mengalami kerugian besar, dengan estimasi mencapai ratusan juta rupiah.

Sistem drainase yang buruk menjadi salah satu penyebab utama banjir, selain kondisi geografis desa yang diapit dua saluran air besar yang tersumbat oleh sampah dan tanaman liar. Air dari sungai yang meluap tidak mampu mengalir dengan lancar, sehingga menggenangi area persawahan dan permukiman warga.Sugiono, Kepala Desa Gempol Klutuk, menjelaskan bahwa genangan air ini merendam sekitar 12 hektar sawah yang baru seminggu ditanami padi.“Kerugian petani diperkirakan mencapai Rp 85 juta hingga Rp 100 juta. Desa kami berada di dataran rendah, sehingga menjadi tempat berkumpulnya air dari desa-desa di sekitarnya,” katanya.

Salah seorang petani, Sudarso, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tanaman padinya yang terancam busuk jika genangan air tidak segera surut.“Kalau banjir ini berlangsung tiga hari lagi, benih padi pasti mati. Lahan yang saya miliki sebagian sudah terendam, dan tidak ada yang bisa kami lakukan selain berharap air segera surut,” ujarnya.

Tidak hanya sawah, banjir juga berdampak pada empat RT di desa tersebut. Genangan air setinggi 20 hingga 30 sentimeter mengganggu aktivitas warga, terutama di jalan desa yang menjadi jalur utama mereka. Kondisi ini membuat masyarakat kesulitan beraktivitas, termasuk untuk mengakses ladang mereka.

Sebagai bentuk perhatian, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah memberikan bantuan berupa makan siang untuk warga terdampak. Namun, kepala desa berharap adanya upaya konkret dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) untuk melakukan normalisasi sungai agar masalah banjir ini dapat teratasi.

Baca Juga :  Panduan Liburan ke Singapura yang Anti Mainstream

“Harapan kami, normalisasi sungai segera dilakukan, sehingga air bisa mengalir dengan baik dan tidak terus-menerus menggenang di wilayah kami. Setiap tahun, desa kami selalu mengalami banjir saat musim hujan,” tambah Sugiono.

Sementara itu, warga setempat mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari akibat genangan air. Mereka berharap ada bantuan tambahan dari pemerintah untuk memperbaiki sistem drainase dan memberikan solusi jangka panjang.

Banjir yang melanda Desa Gempol Klutuk ini menjadi pengingat akan pentingnya pengelolaan lingkungan yang baik, terutama dalam membersihkan saluran air. Pemerintah desa juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai agar aliran air tetap lancar.

Hingga saat ini, petani di wilayah terdampak hanya bisa pasrah sambil menunggu langkah cepat pemerintah daerah untuk mengatasi masalah banjir. Mereka berharap curah hujan tidak semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan. (tam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News