Banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo Meluas di Gresik, Ribuan Rumah Terendam

oleh -660 Dilihat

Foto Istimewa

KILASJATIM.COM, Gresik – Hingga Sabtu malam (1/3), banjir akibat luapan Kali Lamong dan Bengawan Solo terus meluas di Gresik. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik, Sukardi, melaporkan bahwa hingga pukul 23.00 WIB, ribuan rumah, jalan lingkungan, dan fasilitas umum terendam di empat kecamatan.

Beberapa warga terpaksa mengungsi, sementara sejumlah desa masih membutuhkan bantuan mendesak.

Di Kecamatan Balongpanggang, banjir di Desa Banjaragung masih menggenangi jalan lingkungan hingga 20 cm, sementara 50 hektare sawah terendam. Genangan di desa lain mulai surut, tetapi kondisi masih belum sepenuhnya pulih.

Di Kecamatan Benjeng, Desa Kedung Rukem menjadi salah satu titik terparah dengan genangan mencapai 100 cm di beberapa titik. Jalan lingkungan dan jalan raya ikut terdampak, menyulitkan mobilitas warga. Sementara itu, di Desa Deliksumber dan Munggugiati, air masih bertahan dengan ketinggian mencapai 70 cm.

Banjir di Kecamatan Menganti semakin mengkhawatirkan. Tanggul jebol di Dusun Boboh dan Gantang menyebabkan 36 rumah di Dusun Gantang terendam hingga 60 cm. Jalan raya di Gantang juga tergenang hingga 200 meter dengan ketinggian air mencapai 60 cm.

Di Perumahan Oma Indah, Desa Bringkang, 35 rumah terendam, memaksa 51 jiwa mengungsi ke Balai RW 09. Perumahan Maharaja Residence dan Graha Menganti 2 juga terdampak, dengan puluhan rumah tergenang dan jalan lingkungan terendam hingga 90 cm.

Di Kecamatan Cerme, Desa Morowudi masih mengalami genangan cukup parah. Sebanyak 50 rumah di Dusun Morowudi Wetan tergenang, sementara sawah dan tambak seluas 50 hektare terendam air. Di Desa Dadapkuning, tanggul Ledeng Ndelik jebol sepanjang 10 meter, menyebabkan sawah seluas 20 hektare terendam air setinggi 1 meter.

Baca Juga :  Genangan Terjadi di Beberapa Kawasan Surabaya, Ini Faktor Penyebab dan Penanganan dari DSDABM

Banjir akibat luapan Bengawan Solo juga semakin meluas di Kecamatan Bungah. Sebanyak 120 rumah di lima dusun Desa Bungah tergenang. Fasilitas umum, termasuk masjid, pondok pesantren, dan sekolah, juga terdampak. Jalan lingkungan di beberapa dusun terendam hingga 70 cm.

Beberapa masyarakat menganggap bahwa banjir tahun ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh curah hujan tinggi serta kiriman air dari beberapa wilayah lain yang sangat besar.

Sukardi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gresik, menyatakan bahwa pihaknya masih mengkaji besaran dampak banjir tahun ini dan akan menarik kesimpulan setelah banjir benar-benar mereda.

“Kami memahami kekhawatiran masyarakat terkait banjir tahun ini yang dianggap lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, kami masih melakukan pendataan dan evaluasi dampak secara menyeluruh. Kesimpulan resmi akan kami sampaikan setelah banjir sepenuhnya surut,” ujar Sukardi, Minggu (2/3).

Ia juga menambahkan bahwa upaya penanganan darurat terus dilakukan.

“Tim telah kami kerahkan untuk membantu evakuasi warga dan distribusi bantuan. Kami juga terus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo dan BPBD Jatim untuk langkah antisipasi lanjutan,” tambahnya.

BPBD Gresik juga turut melaporkan beberapa kebutuhan mendesak di daerah terdampak. Desa Sedapurklagen dan Kedung Rukem memerlukan perahu evakuasi. Di Dusun Boboh, warga membutuhkan material seperti paras, gedek, terpal, dan glangsing untuk menahan potensi jebolnya tanggul. Sementara di Dusun Gantang, 120 warga yang terdampak membutuhkan logistik, termasuk makanan siap saji.

Saat ini, BPBD bersama BBWS Bengawan Solo, BPBD Jatim, relawan desa, Muspika, dan pemerintah desa terdampak terus melakukan berbagai langkah penanganan. Evakuasi warga masih berlangsung, personel dan peralatan sudah dikerahkan, serta tenda pengungsian mulai didirikan di Desa Bringkang.

Baca Juga :  Ini Jadwal SIM Keliling Wilayah Gresik

Perkembangan lebih lanjut akan terus diperbarui sesuai kondisi di lapangan. (das)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.