KILASJATIM.COM, Trenggalek – Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek sejak Sabtu (18/5/2025) petang memicu bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Dua tanggul sungai dilaporkan jebol, menyebabkan air meluap hingga merendam permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono, mengatakan curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan debit air sungai meningkat drastis.
“Di beberapa titik, air meluap ke permukiman dengan ketinggian hingga 50 sentimeter. Dini hari tadi air mulai surut, dan saat ini warga bergotong royong membersihkan rumah masing-masing,” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (19/5/2025).
Salah satu wilayah terdampak terparah adalah Kelurahan Tamanan. Wilayah ini berada di dataran rendah, sehingga menjadi lokasi utama tumpukan air dari wilayah kota. Sebanyak 359 kepala keluarga terdampak akibat genangan yang meluas.
Sementara itu, kondisi lebih serius terjadi di Desa Ngares. Dua titik tanggul Sungai Temon jebol, membuat air deras mengalir langsung ke pemukiman warga. Hingga Minggu pagi, genangan masih tinggi dan belum surut, memaksa 26 kepala keluarga bertahan dalam kondisi waspada.
Tak hanya banjir, bencana tanah longsor juga dilaporkan terjadi di dua lokasi. Di Dusun Mojo, Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek, material longsor menimpa dapur rumah seorang warga bernama Samiyo. Longsor juga terjadi di Desa Pule, Kecamatan Pule, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
BPBD mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan. “Curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat kami minta untuk terus memantau informasi cuaca dan menjauhi daerah rawan,” kata Stefanus. (CIT)