Bangun Ekosistem Koperasi Sebagai Sentra Bisnis UMKM

oleh -907 Dilihat
Adikarya Pengusaha Batik Bordir dan Aksesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo melakukan dialog dengan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Senin (24/2/2020).

KILASJATIM.COM, Probolinggo – Untuk menindaklanjuti imbauan Bupati Probolinggo, Hj. P. Tantriana Sari, SE agar pelaku usaha batik membentuk koperasi, Adikarya Pengusaha Batik Bordir dan Aksesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo melakukan dialog dengan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto, Senin (24/2/2020).

Dialog yang dilaksanakan di Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo tersebut dihadiri oleh Ketua APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali bersama segenap anggota APBBA serta jajaran Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo seperti Kepala Bidang Kelembagaan Koperasi, Siti Khoiriyah dan Kasi Organisasi dan Tata Laksana, Mochamad Iqbal Mahardiyani.

Dari dialog tersebut terungkap bahwasanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro telah menyusun proses bisnis (probis) bertemakan “Membangun Ekosistem Koperasi Sebagai Sentra Bisnis UMKM Kabupaten Probolinggo”.

“Probis ini disusun untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing UMKM agar dapat sejajar dengan korporasi besar. UMKM harus memiliki kelembagaan ekonomi yang kuat dalam wadah ekosistem koperasi dan sebagai langkah strategis percepatan program UMKM naik kelas,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.

BACA JUGA: Bupati Probolinggo Imbau Pelaku Usaha Batik Bentuk Koperasi

Berdasarkan histori koperasi Indonesia jelas Anung, paradigma koperasi adalah ekonomi bersatu. Namun tentunya seiring perkembangan zaman, paradigma tersebut juga harus berkembang di era revolusi industri 4.0 yang notabene adalah ekonomi kompetitif. Kolaborasi semangat ekonomi bersatu dan ekonomi kompetitif akan diterapkan.

“Bersatu, membangun kekuatan dan kemandirian secara bersama-sama untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan daya saing di era ekonomi kompetitif. Di sinilah koperasi berperan menjadi backbone (tulang punggung) bagi UMKM Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Baca Juga :  Inovasi Bisnis Reseller Terbaru, Tanpa Mengurus Operasional, Dibantu Promo dan  Permudah Jualan

Menurut Anung, koperasi menjadi lembaga ekonomi yang paling mungkin mengkonsolidasikan para pelaku UMKM menjadi kuat. Mengkonsolidasikan pembiayaan dan melakukan kemitraan dengan usaha besar, bahkan mengakses pasar dalam porsi lebih berkeadilan.

“Kendala pengadaan bahan baku dan permodalan yang dihadapi oleh pengrajin batik adalah kendala umum yang banyak dihadapi oleh pelaku UMKM. Dengan metode bisnis koperasi, kendala-kendala tersebut akan dapat diminimalisir melalui koperasi,” terangnya.

BACA JUGA: Rumah UMKM Kabupaten Probolinggo Diresmikan

Anung menerangkan ekosistem koperasi sebagai sentra bisnis dapat membangun kemitraan bisnis dari hulu ke hilir, menjaga stabilitas harga, meningkatkan produktifitas, membangun pasar dan meningkatkan kualitas produk UMKM. “Pelaku UMKM bisa fokus pada proses produksi, kualitas dan diversifikasi produk untuk dapat bersaing. Tidak lagi memikirkan bahan baku, pasar dan manajemen korporasi, karena akan ditangani oleh koperasi,” tegasnya.

Melalui model bisnis kemitraan tersebut tambah Anung, akan terbangun ekosistem koperasi dengan sentra bisnis bagi pengrajin batik dan UMKM secara umum menjadi lebih baik. Hal tersebut akan mendorong kesejahteraan pelaku UMKM dan menjaga kualitas produk UMKM. “Percepatan agenda UMKM naik kelas harus sama-sama kita lakukan dengan berbasis koperasi,” pungkasnya. (hms/kj27)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.