KILASJATIM.COM, Kediri – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sudah memberikan kepastian jika bandara Dhoho Kediri bakal beroperasi pada Lebaran 2024. Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sempat memprediksi bahwa bandar udara akan berikan manfaat besar.
Kepastian tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur, Nyono beberapa waktu lalu.
Dalam keterangannya, Bandara Dhoho Kediri bakal beroperasi sekitar Maret atau April 2024. Meski belum beroperasi, semua fasilitas penunjang sudah siap digunakan.
Seperti alat untuk memantau cuaca di sekitar bandara Dhoho Kediri, transportasi penunjang bandara juga sudah siap digunakan.
Bandar udara Dhoho Kediri kemungkinan ditunjang oleh beberapa moda transportasi, seperti PO Damri dan Harapan Jaya.
Selain itu ada juga beberapa moda transportasi lain yang siap melayani bandar udara di Selingkar Wilis, seperti taksi Blue Bird.
Selain itu, rute penerbangan di bandara Dhoho juga sudah siap. Ada tiga rute yang sudah diberikan izin, yakni Kediri-Jakarta (CGK-DHX), Kediri-Bali (DPS-DHX) dan Kediri-Palembang (PLM-DHX).
Beberapa waktu lalu, Khofifah Indar Parawansa mengatakan bandara Dhoho Kediri akan menjadi salah satu faktor penting untuk kemajuan Kabupaten Kediri dan sekitarnya.
Dalam keterangannya, Khofifah berpesan untuk terus melanjutkan program konektivitas antar wilayah demi mendukung suksesnya bandara Dhoho di Kediri.
“Kalau Bandara Dhoho sudah diresmikan operasionalnya, maka akan ada banyak tamu, investor-investor, serta berbagai interaksi nasional dan internasional yang akan tumbuh dengan cepat di Kediri Raya,” terang Khofifah dikutip dari Antara News.
Lebih lanjut, bandara Dhoho akan menjadi salah satu faktor untuk mempererat konektivitas daerah-daerah di Selingkar Wilis.
Karena itulah konektivitas di Selingkar Wilis harus ditingkatkan, hal ini akan menyebabkan perjalanan di Bandara Dhoho Kediri menjadi lebih mudah dan cepat.
“Bandara Dhoho Kediri akan bermanfaat dalam menghubungkan Kediri dan daerah di sekitar Selingkar Wilis agar bisa semakin terkoneksi dengan daerah lain,” terang Khofifah.
Sebagaimana diketahui, Bandar Udara di Kabupaten Kediri ini akan melayani lebih dari 8 daerah Kabupaten dan Kota.
Seperti, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar. (ant/sat)
