KILASJATIM. COM, Malang- Malam tahun baru identik dengan jagung bakar, bakso, sosis, roti atau apa saja yang diolah dengan di bakar atau dipanggang. Konon kegiatan ini membawa berkah bagi siapa saja di tahun berikutnya.
Dalam sastra Amerika, jagung merupakan lambang kesuburan, kelimpahan, dan rezeki untuk orang banyak. Membakar jagung di malam tahun baru dapat menjadi harapan dan doa bahwa kita akan menerima rezeki di tahun yang akan datang.
Pada generasi sekarang Gen Z, menu bakar-bakaran bukan hanya jagung. Juga makanan frozen food, seperti sosis, bakso, nugget dan sejenisnya yang dipanggang pada wajan teflon, anti lengket.
Hafiz siswa SMAN 7, Kota Malang, yang merayakan malam pergantian tahun dengan bakar-bakaran bersama kawannya menyampaikan, kegiatan ini sengaja dilakukan untuk mengisi waktu pergantian tahun. Tidak penting menu makanan yang dimasak yang utama kebersamaan.
“Kita sengaja berkumpul di sini. Menikmati suasana, kebersamaan, masak-masak an bareng. Apapun yang kita buat yang penting asyik. Waktu tidak bisa terulang, sebentar lagi kita lulus SMA, ” katanya di sela kegiatan berlangsung, Selasa (31/12/2025).
Ia bersama rekannya sengaja mengolah makanan frozen dengan dipanggang diatas wajan teflon. Selain lebih mudah, juga lebih bersih tidak meninggalkan abu bekas pembakaran, seperti menggunakan arang.
Sedang keluarga pasangan Budi-Rita yang tinggal Jabung, menyampaikan, setiap akhir tahun mereka merayakan malam pergantian tahun dengan bakar jagung dan sosis.
“Saya tidak tahu filosofi bakar jagung di akhir tahun artinya apa? Tapi membuat jagung bakar itu sudah jadi kegiatan tahunan. Kalau tidak bakar jagung seperti ada yang kurang, ” cerita Rita.
Bakar jagung di penghujung tahun sudah dilakukan sejak ia masih kecil bersama kedua orang tuanya. Kini setelah berkeluarga kegiatan serupa juga dilakukan bersama putranya Haikal.
Ia juga menyampaikan, makan jagung bakar di malam hari rasanya lebih baik, tidak terlalu mengenyangkan dibanding makan nasi. Jagung juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti melancarkan proses buang air besar dan sembelit. Sebab jagung kaya akan serat.
Namun, lebih dari itu, menikmati masak bersama di ujung hari memiliki effort tersendiri. Ada proses kerjasama saat memasak, saling berbagi cerita dan menikmati makan bersama. Berbagi satu sama lain. Intropeksi diri saling mengingatkan. Itulah persamaan yang disampaikan Hafiz bersama kawannya dan keluarga Budi-Rita. Selamat tahun baru kawan, banyak cinta untuk kalian. (Tqi)