Arumi Bachsin  Berbagi Tips  Kunci Sukses Keluarga Sehat dan Hebat 

oleh -557 Dilihat

Arumi Bachsin dalam bincang santai dengan tema ‘Keluarga Sehat, Keluarga Hebat (kilasjarim.com/ist)

KILASJATIM.COM, Surabaya – Ada yang menatik dari yang disampaikan Arumi Bachsin, artis yang juga istri dsri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Arumi hadir sebagai pembicara di acara Buncang Santai mengusung tema Keluarga Sehat, Keluarga Hebat bagian dari

 acara Festival Keluarga Indonesia, sebagai rangkaian Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir Ke-102 NU dibuka di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/2/2025) sampai Ahad (2/2/2025).

Istri Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Emil Elestianto Dardak tersebut selain sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) , juga aktif kegiatan sosial. Salah satunya tergabung dalam Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Cabang Jawa Timur.

Bagaimana sosok Arumi membagi waktu?

“Kegiatan utama sebagai ibu rumah tangga. Juga masih aktif di Perwosi selebihnya masuk di dalam kegiatan-kegiatan yang bisa disambi,” ujar wanita paras ayu tersebut.

Ketika ditanya lebih utama pekerjaan sebagai ibu rumah tangga mengurusi keluarga atau sebagai public figure?

Arumi menyampaikan, menjadi ibu rumah tangga. “Bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak pasti sangat relate walaupun ada ibu yang bekerja mulai  jam 9 sampai jam 17.00 WIB pasti prioritas utamanya adalah keluarga,” ujar dia.

Lebih lanjut, Arumi mengatakan, kegiatan di luar harus mengikuti  jadwal keluarga dulu. “Kalau kita mikir sibuk ya sibuk , tapi semua bisa menyesuaikan. Jadi skala prioritas menjadi ibu dari anak-anak saya,”ungkap dia.

Beda sama Mas Emil, lanjut Arumi, Mas Emil ini ada tuntutan dari pekerjaannya,  tidak ada jadwal pasti. Kadang libur tetep bekerja.” Jadi Mas Emil polanya seperti itu dan saya sebagai istri ya di keluarga kita cocok begitu,” kata dia lagi.

Menurut dia, faktor yang saling menguatkan hubungan antara  ibu, bapak dan anak adalah komunikasi. “Kalau bapak ke anak, sesibuk-sibuknya bapak tidak mempengaruhi kualitas hubungan antara bapak dan anak selama bapak itu mau berinvestasi waktu,” paparnya.

Arumi menyontohkan di keluarganya, anak kalau dikasih tau bapaknya akan respek. Makanya bapak harus investasi waktu ke anak juga. Tapi waktu di sini beda sama ibu, sedikit tidak masalah asal berkualitas.

Baca Juga :  Arumi Harap Gelaran MFW 2022 Jadi Pendongkrak UMKM Malang

“Quality time bersama anak. Pastikan tiap ketemu sama bapak tidak terbuang sia-sia. Malah ada wejangan-wejangan hidup  ke anak-anak. Laki-laki yang memberikan pondasi, perempuan nanti sebagai managernya rumah tangga yang melakukan tiap hari. Jadi itu di rumah tangga kami. Bapaknya sibuk gak apa-apa asalkan ketemu anak ya bener-bener berkualitas,” ujar dia.

Nah, terkait makanan sehat untuk keluarga Arumi seperti apa? karena marak junk food yang lagi trend atau makanan viral yang digemari anak-anak?

“Kalau anak-anak sudah mengenal junk food, sekali coba bikin candu, jadi ya perlu negosiasi terus. Akhirnya saya membuat peraturan-peraturan. Bukan tidak boleh sama sekali kalau tidak boleh sama sekali malah nyolong-nyolong nanti. Boleh asal terpantau dan tidak mendominasi jumlahnya dalam seminggu,” kata dia.

Lebih lanjut, Arumi mengatakan, kalau anak dibiasakan real food mulai dari Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) insyaallah sampai besar akan konsumsi real food. “Berbeda kalau dari kecil sudah dibiasakan junk food maka makanan realfood tidak enak menurut mereka,” ungkapnya.

Terkait gizi, Arumi bercerita, salah satu fakta factor utama stunting bukan karena masalah ekonomi.

“Di 1000 hari pertama kehidupan itu kan ada yang bilang factor ekonomi, faktor ini itu, ya itu mempengaruhi. Tapi faktor terbesar adalah knowledge. Karena makanan sehat atau real food itu tidak harus mahal. Telur kan tidak mahal, insyaallah yang kesulitan ekonomi juga masih terjangkau membeli telur. Tapi masalah pengetahuan karena tidak sedikit masyarakat yang strata ekonominya menengah ke atas kena stunting. Di Surabaya contohnya, ekonominya banyak menengah ke atas dari pada di desa-desa, tapi kena stunting. Ini misalnya, makannya tidak seimbang gizinya, anak misalnya kebanyakan karbo saja, tidak mau protein akhirnya kesamping pertumbuhannya,” beber Arumi.

Sebelum mengakhiri bincangp-bincang santai, Arumi berbagi tips bagaimana membagi waktu antara peran ibu, istri , peran public figure, peran istri Wakil Gubernur Jatim kaitannya dengan tumbuh kembang anak-anak?

Baca Juga :  LPS Cairkan Lagi, Pembayaran Klaim Tahap2  Simpanan Nasabah BPR Karya Remaja Indramayu

Arumi mengatakan teamwork bersama suami. “Kalau saya melakukan ini itu tidak ada support ya susah. Dulu, kebanyakan orang berpikir mayoritas urusan anak diberatkan kepada ibunya tapi ketika kita punya pemahaman bahwa anak itu gak bisa berat di salah satu aja, harus ada teamwork yang bagus. Sehingga yang saya lakukan sekarang ini adalah support dari suami dan anak-anak,” akunya.

Arumi juga berpesan untuk keluarga muda atau yang akan menikah.

“Sebagai perempuan kalau kita mengikuti syariat itu sangat diuntungkan karena pembagiannya jelas. Tugas laki-laki dan perempuan. Kalau misalnya kita berpegang teguh dengan syariat itu kita akan cocok dengan orang yang mempunyai pemahaman sama. Kalau kita mau mendapatkan orang yang bagaimana maka kita pupuk dari diri kita dulu. Kita yang menjadi orang itu dulu, nanti kalau sudah menjadi yang seperti itu maka akan memancing orang yang sepemkiran, yang selevel .Tips bagaimana mencari dan mendapatkan itu, ya kita pupuk dari kita dulu,” kata Arumi.

“Di sini kita pahami dulu, pernikahan ini mau dibawa ke mana, tujuannya apa?  kami sudah ada value dan pondasi yang sama. Insyaallah sama. Kita berantem dan diskusi itu ingin berkembang bersama, bukan ingin menjatuhkan satau sama lain. Insyaallah kalau sudah ada itu, mau berantem 1000 kali pun jadinya berkembang,” ungkap dia.

“Keluarga itu betul-betul investasi insyaallah dunia dan akhirat kita. Investasi yang punya garansi di dua alam. Sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu kalau kita mau jadikan keluarga ladang pahala insyaallah banyak sekali. Ibadah terberat dan terpanjang adalah menikah. Keluarga investasi di dunia dan akhirat dan jangan lupa kita jaga , rawat dan bekerja sama membesarkan keluarga kita berarti membantu negara karena anak-anak kita akan menjadi masyarakat, akan bergabung dengan masyarakat umum nantinya. Mudah-mudahan anak-anak kita bisa bermanfaat untuk yang lain,” pungkas Arumi. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.