KILASJATIM.COM, Surabaya: Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya bersama Walikota Surabaya Eri Cahyadi telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 Kota Surabaya senilai Rp 12,3 triliun pada Rapat Paripurna di kantor DPRD Kota Surabaya, Kamis (15/8/2024).
“Kami bersyukur karena APBD 2025 sebesar Rp 12,3 Triliun disahkan di bulan Agustus, yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan segala bidang bagi warga Surabaya. Ini menjadi kado bagi masyarakat Surabaya di Hari Kemerdekaan RI ke-79 dan pelecut semangat untuk terus memajukan daerah,” ujar Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono.
Kekuatan APBD 2025 ini naik dibanding APBD Kota Surabaya tahun 2024 sebesar Rp 10,9 triliun. Lalu dalam penetapan Perubahan APBD 2024 beberapa waktu lalu, ditetapkan sebesar Rp. 11,5 Triliun. Peningkatan APBD Surabaya itu ditekankan untuk makin mempercepat laju pembangunan di Kota Pahlawan. Juga harus mampu mengakselerasi layanan publik, memudahkan layanan kesehatan, memajukan pendidikan, memperkuat pengentasan kemiskinan, dan percepatan pembangunan di bidang lain.
Menurut Cak Awi, panggilan akrab Adi Sutarwijono, dalam APDB 2025 ditetapkan tiga fokus yang akan menjadi prioritas kerja bagi Pemkot Surabaya. Yakni kesehatan, pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Untuk kesehatan dan pendidikan ini, penekanannya adalah pada kemudahan akses layanan bagi warga Surabaya.
“Ini intinya soal pelayanan akses pendidikan dan akses kesehatan. Makanya, kemarin disampaikan untuk pembangunan rumah sakit baru di Surabaya Selatan dan pembenahan puskesmas termasuk puskesmas pembantu supaya akses kesehatan lebih mudah dan terjangkau,” kata Adi.
Sementara itu, Politikus PDIP ini juga menyebutkan bahwa postur APBD 2025 sudah memastikan memberikan perhatian lebih pada sektor pendidikan. Dalam hitungannya porsi anggaran untuk sektor ini sudah di atas 21%.
Salah satunya adalah untuk pembangunan SMPN baru. “Dengan SMPN baru ini akan menjadi jawaban atas problematika proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang selalu menyisakan persoalan banyaknya warga yang tidak terakomodasi sekolah negeri,” sebutnya.
Di bidang kesehatan, ada sejumlah program yang akan dijalankan, diantaranya adalah pembangunan Rumah Sakit di Surabaya Selatan. Dalam APBD 2025, pembangunan rumah sakit tersebut telah dianggarkan sebesar Rp 353 miliar. Selain itu, penambahan puskesmas pembantu juga akan dilakukan.
“Sebelum dikerjakan, akan dilakukan studi kelayakan terlebih dulu. Selain itu pembangunan infrastruktur, pembenahan perkampungan, hingga pengentasan pengangguran harus menjadi perhatian serius. Pada 2025, banjir dan genangan di Surabaya harus minim,” tandas Adi.
APBD 2025 juga difokuskan untuk penanggulangan kemiskinan dan pengentasan pengangguran. Di tahun 2025, terdapat langkah-langkah kebijakan taktis untuk merangkul warga yang berkategori miskin, salah satunya melalui program padat karya.
“Ini semoga bisa segera didorong untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Kota Surabaya, menekan pengangguran, dan peningkatan pembangunan di bidang-bidang lainnya,” pungkas Adi.(ADV/den)