Ancaman Corona, Produsen Sari Rempah Banyuwangi Dibanjiri Order dari Singapura sampai Turki

oleh -842 Dilihat
Produsen minuman sari rempah “Putri Wangi” saat dikunjungi oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Merebaknya wabah virus korona di dunia membuat penjualan minuman tradisional sari rempah di Banyuwangi meningkat tajam. Para produsen mengaku kewalahan melayani permintaan pasar yang terus meningkat lantaran rempah-rempah dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga meminimalisasi potensi terkena berbagai virus, termasuk corona.

Hal itu diungkapkan Heru Prayitno, produsen minuman sari rempah “Putri Wangi” saat dikunjungi oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Rabu (5/3/2020).

Heru mengatakan, penjualan produknya terus meningkat sejak kasus virus korona merebak di berbagai negara. Apalagi, setelah terjadi kasus virus corona di Indonesia. Penjualannya pun langsung meningkat hampir 300 persen.

“Setelah ada kasus di Indonesia, pesanan saya langsung melonjak. Terutama untuk minuman jahe rempah celup dan temulawak celup. Peningkatannya 300 persen, kalau biasanya sehari kita habis 50 box, sekarang bisa sampai 150 box. Kami kewalahan,” kata Heru.

BACA JUGA: Bupati Banyuwangi Pastikan Jajaran Dinas Kesehatan Siap Lakukan Pencegahan dan Penanganan Virus Corona

Permintaan tersebut, imbuh Heru, datang dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Jogjakarta, Batam, Tuban, dan Jember.

“Pesanan kami juga datang dari Singapura, Afrika, dan Turki,” kata Heru.

Di rumahnya, Heru memproduksi berbagai minuman sari rempah yang dapat menjaga stamina tubuh tetap fit. Misalnya temulawak celup, jahe rempah celup, minuman temulawak, sirup temulawak, ekstrak temulawak, dan yang terbaru olahan jahe, kunyit, dan serai (jakuser).

Hal yang sama juga dirasakan Arif Indaka, produsen ekstrak minuman sari rempah “Juwahir”. Dia membuat ekstrak berbagai minuman sari rempah, seperti temulawak rempah, wedang secang, dan kunyit asem.

“Saat ini, pesanan kami naik hampir 500 persen. Baik yang lewat online shop maupun yang dijual di pusat oleh-oleh di Banyuwangi,” kata Arif.

Baca Juga :  SMA Wachid Hasyim V dan SMA Dr. Soetomo Finalis Surabaya di Ajang Pucuk Cool Jam Festival 2019

BACA JUGA: Tangani Problem Pertanian, Petani Banyuwangi Bisa Lapor lewat Aplikasi

Sementara itu, Bupati Anas mendorong warga untuk terus mengonsumsi tanaman obat khas Nusantara.

“Minuman dan makanan berbasis tanaman obat bisa menjaga daya tahan tubuh. Sudah banyak tanaman herbal yang sudah terbukti secara klinis bermanfaat bagi tubuh, sekarang istilahnya fitofarmaka. Mari dikonsumsi,” papar Anas.

Terkait virus corona, Bupati Anas meminta agar warga tetap tenang dan tidak panik berlebihan.

“Solusinya bukan beli masker, justru yang lebih penting adalah menjaga stamina tubuh. Rajin berolah raga, istirahat cukup, makan sayur dan buah, konsumsi tanaman obat khas Indonesia. Apalagi sekarang di Banyuwangi sudah ada berbagai ramuan tradisional yang dikemas moderen seperti ini, jadi lebih praktis dan mudah dibawa kemana saja. Juga sudah ada uji keamanan pangan dari otoritas terkait,” pungkasnya. (hms/kj17)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.