Akibat Kelelahan Pawai HUT Kemerdekaan, Satu Peserta Karnaval di Mojokerto Meninggal Dunia

oleh -691 Dilihat

KILASJATIM.COM, Mojokerto – Satu orang peserta pawai dilaporkan meninggal dunia sesaat setelah mengikuti karnaval yang digelar di Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Minggu (1/9).

Korban bernama Desi Dwi Ernanda, seorang perempuan berusia 28 tahun, warga Dusun Ketapang, Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Diduga, kondisi tubuh korban yang kurang fit serta kelelahan menjadi penyebab utama meninggalnya korban setelah mengikuti karnaval tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian bermula pada Minggu pagi ketika Desi ikut berpartisipasi dalam karnaval kemerdekaan yang diadakan oleh Desa Mojolebak. Usai mengikuti kegiatan tersebut, korban dijemput oleh suaminya dengan sepeda motor. Namun, tak lama setelah meninggalkan lokasi karnaval, Desi tiba-tiba merasa pusing dan meminta suaminya untuk menepikan kendaraan.

Saat turun dari motor, Desi langsung terjatuh dan tak sadarkan diri. Warga sekitar yang melihat kejadian ini segera memberikan pertolongan dan membawa korban ke Puskesmas setempat. Setelah mendapat pemeriksaan dan perawatan medis di Puskesmas, Desi dirujuk ke RS Citra Medika Sidoarjo.

Namun, dalam perjalanan menuju rumah sakit, nyawa Desi tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pada sekitar pukul 12.30 WIB. Jenazah korban kemudian dimakamkan di pemakaman umum Desa Mojolebak sekitar pukul 15.30 WIB.

Menurut Dwi, salah satu warga setempat, karnaval tersebut diikuti oleh seluruh warga desa yang terdiri dari 27 RT. Dwi menjelaskan bahwa persiapan untuk berhias dimulai sejak sebelum subuh karena karnaval digelar mulai pagi hari. “Sebelum subuh sudah bersiap untuk dirias, bisa jadi kelelahan,” ujar Dwi.

Kepala Desa Mojolebak, Ach. Rianto, juga membenarkan peristiwa tragis tersebut. Menurut Rianto, korban memiliki riwayat penyakit jantung dan diabetes. Sebelum mengikuti karnaval, korban sudah diperingatkan oleh salah satu RT untuk tidak berpartisipasi karena kondisi kesehatannya yang terlihat kurang baik. Namun, korban tetap memaksa untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga :  TEMAN PUSKESWAN, Permudah Janji Temu dengan Dokter Hewan di Mojokerto

Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan sebelum berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang berat, terutama dalam kondisi tubuh yang tidak fit. (har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.