Ahli Siber Forensik Mabes Polri Tak Temukan Percakapan Permintaan Uang Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat

oleh -372 Dilihat

 

Foto – Ahli Siber Forensik Bareskrim Mabes Polri

Adi Setya, saat memberikan keterangannya di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya.

 

 

SURABAYA – Ahli Siber Forensik Bareskrim Mabes Polri

Adi Setya, mengaku tak menemukan percakapan “permintaan maupun aliran uang” dari barang bukti handphone yang disita polisi dari Bupati Nonaktif Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan ajudannya, M Izza Muhtadin.

Hal ini diungkapkan Adi saat memberikan keterangannya di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Jumat (22/10/2021). Ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Nganjuk itu menyatakan, dirinya diminta penyidik untuk melakukan pemeriksaan atas barang bukti yang disita dari kasus ini. “Ada surat permintaan dari Tipikor Bareskrim (pemeriksaan) terkait barang bukti yang disita penyidik,” katanya.

Ditanya oleh kuasa hukum Novi Rahman Hidayat, Tis’at Afriyandi, apakah ia dapat memastikan jika pemilik akun tersebut adalah Bupati Nganjuk Nonaktif Novi Rahman Hidayat dan ajudannya M Izza Muhtadin, Adi mengaku jika dirinya tidak bisa memastikannya. Sebab, ia hanya melakukan pemeriksaan forensik atas permintaan penyidik.

“Saya tidak bisa menjelaskan siapa kepemilikan barang bukti. Saya hanya terkait data, itu kewenangan penyidik,” katanya.

Tis’at kembali mempertanyakan keterangan Adi Setya  yang tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP), soal tidak ditemukan “keyword” yang diminta penyidik, seperti permintaan uang dari Bupati Novi ke orang lain atau sebaliknya, maupun permintaan atau aliran uang oleh Ajudan Izza ke orang lain ataupun sebaliknya? Adi pun membenarkannya. “Benar, tidak ditemukan (keyword),” katanya.

Kuasa hukum Novi lainnya, Ade Dharma mengatakan, apa yang diterangkan ahli itu adalah upayanya untuk menganalisa dan memvalidasi bukti yang diberikan penyidik. Keterangan ahli JPU ini pun dianggap menguntungkankan pihaknya. Sebab, ia tidak menemukan keyword yang diminta penyidik, terkait dengan permintaan uang yang dilakukan Bupati Novi.

Baca Juga :  Dinkes Surabaya Ungkap Daging Tak Dicuci Bersih dan Kurang Matang jadi Penyebab Warga Kalilom Keracunan

“Tidak ada hal-hal yang terkait Novi, terutama soal permintaan uang,” tegasnya.#

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.