Agus Yusuf, Pelukis Difabel asal Madiun Naik Haji

oleh -226 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA: Kekurangan fisik tak membuat nyali seorang Agus Yusuf Endang Kresno Raden menciut dalam menjalani hidup.

 

Pria difabel ini sukses merubah kekurangannya menjadi kelebihan yang tak dimiliki banyak orang sehingga kini dia tak hanya sukses secara materi, tapi juga sukses secara spiritual karena tahun ini dia mendapat panggilan naik haji ke tanah suci.

 

Agus Yusuf, jemaah haji kloter 15 asal Kabupaten Madiun ini merupakan pelukis difabel yang menggunakan kaki dan mulut sebagai ganti kedua tangannya.

 

Berkat talenta besar yang dimilikinya, dia sekarang menjadi anggota

Association of Mouth and Foot Painting Artists (AMPFA) yang berpusat di Switzerland.

 

Awalnya, secara tak sengaja pada 1989 tetangganya membaca pengumuman di majalah. Di situ tertulis bahwa asosiasi tersebut membutuhkan pelukis difabel untuk bergabung bersama.

 

Agus Yusuf memulai karier di AMFPA dari tingkat awal Student Member hingga kini di Associate Member.

 

“Target saya menjadi Full Member yang merupakan tingkat tertinggi. Penilaian tiap tingkat berdasarkan bobot kualitas lukisannya,” terang bapak dua anak ini.

 

Sejak bergabung AMFPA, Agus Yusuf mulai melebarkan sayapnya go international.

 

Dia pun ikut pameran-pameran lukisan di berbagai negara mulai Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, Tiongkok hingga Benua Eropa seperti Austria dan Spanyol.

 

Sebagai anggota AMFPA, jika ada peminat ingin membeli lukisannya, mereka bisa melihat koleksi nya melalui website AMFPA.

 

“Setiap tahun saya setor ke AMFPA sekitar 10-12 lukisan. Yang saya utamakan adalah kualitasnya, jadi bukan asal lukisan,” tutur pria kelahiran 57 tahun lalu ini.

Baca Juga :  Kakek 80 Tahun Tewas Dalam Sumur Rumah Kos di Surabaya 

 

Tak hanya even internasional saja yang dia ikuti, dia pun sering mengikuti pameran yang ada di dalam negeri.

 

“Hampir tiap tahun saya ikut pameran di Jatim Expo,” lanjutnya.

 

Dia juga bersyukur karena dengan bergabung bersama asosiasi internasional ini dia bisa memperoleh gaji.

 

“Alhamdulillah dengan gaji tersebut saya bisa menghidupi anak istri. Anak saya yang pertama kuliah di Universitas Airlangga (Unair), yang kedua masih di bangku SMA,” jelasnya.

 

Keinginan mendaftar haji sudah lama terbersit dalam hatinya.

 

“Saat itu anak-anak masih sangat kecil. Yang besar kelahiran 2004, adiknya lahir tahun 2006. Saya baru berani daftar ketika tahun 2011,” kenangnya.

 

Dari hasil melukisnya inipun , Agus Yusuf dapat berangkat umroh dua kali sebelum dia berangkat haji.

 

“Saya mendaftar pada tahun 2011 dan sempat tertunda keberangkatan hajinya karena pandemi. Alhamdulillah pada tahun 2016 dan 2018 saya berkesempatan pergi umroh sebelum berangkat haji,” ujarnya penuh syukur.

[5/31, 06:16] Majalah Amal Sandhiarta: Pencarian Warga Sidoarjo yang Tenggelam di Sungai Porong Dilanjutkan Kembali dengan Terjunkan Tim Penyelam

 

 

Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mendapatkan laporan tentang satu orang hilang tenggelam di Sungai Porong.

 

“Kami mendapat telepon dari Pak Ruhan, bahwa kerabatnya atas nama M. Afis As’ad tenggelam saat mencari ikan pada hari Senin 29 Mei pukul 23.00 WIB,” kata Plh. Kepala Kantor SAR Surabaya, M. Zaenal Arifin selaku SAR Mission Coordinator (SMC) pencarian korban.

 

Menindaklanjuti laporan tersebut, 1 Tim Rescue Kantor SAR Surabaya diberangkatkan dengan perlengkapan water rescue, dan 1 unit perahu karet serta motor tempel menuju lokasi.

Baca Juga :  Danlantamal V Hadiri Buka Puasa Bersama dan Sholat Magrib Berjamaah Dankodiklatal Dengan Forkopimda Jatim

 

Tim yang tiba di lokasi kejadian melakukan assesment di sekitar lokasi dan berkoordinasi dengan unsur SAR gabungan.

 

Sebelum memulai pencarian, tim SAR gabungan melaksanakan apel dan briefing pembagian Search and Rescue Unit (SRU) untuk proses pencarian.

 

Upaya pencarian hari pertama dilakukan dengan menyisir sungai di sekitar lokasi tenggelamnya korban menggunakan 3 perahu karet milik Basarnas Surabaya, Tagana, dan BP Sidoarjo.

 

“Tim juga memanfaatkan perangkat sonar genggam yaitu Aqua Eye yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya korban di dalam air” tambahnya.

 

Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, Haris Supardi mengatakan pencarian korban di hari pertama ini dihentikan sementara dengan hasil nihil dan akan dilanjutkan pada Rabu (31/5).

 

“Rencananya tim SAR gabungan akan menurunkan tim penyelam untuk pencarian di sekitar lokasi kejadian” imbuhnya.

 

Adapun unsur gabungan yang terlibat dalam pencarian ini antara lain Kantor SAR Surabaya, BPBD Provinsi, Polsek Porong, Polsek Gempol, Koramil Porong, Koramil Gempol, Polsek Jabon, BPBD Kab. Sidoarjo, Tagana Sidoarjo, L.A.I, TSA, Rapijo, I.O.F, Rentan, Pemdes Ketapang, Pemdes Gempol, URC Forest, BP Sidoarjo, Pengurus Ponpes, dan masyarakat sekitar. san

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.