Ada Kebaikan Dalam Setiap Jajanan

oleh -2579 Dilihat

Malang, KilasJatim.com: “Menuju Indonesia emas tidak bisa dicapai dengan cepat semua dimulai dari pola makan. Pola makan sehat akan mempengaruhi pola hidup dan pola pikir,” begitu disampaikan kepala sekolah SMPN 10 Kota Malang, Supandi S.Pd, M.Pd siang tadi di kantin sekolah berbasis bebas 5 P, pengawet, pengenyal, pewarna, pemanis, penyedap dan perisa makanan dan KMP (Kemasan Minyak Plastik), Kamis (27/9).

Menurutnya, upaya menjadikan generasi emas yang unggul tidak cukup dengan menjejali anak melalui pelajaran. Tetapi, dimulai dari yang paling dasar, makanan. Dapat dijumpai hampir semua jajanan yang dijual di supermarket atau di toko sekitar rumah adalah makanan siap saji yang mengandung salah satu bahan 5 P. Seluruh bahan tersebut tidak ramah pada tubuh.

Kesadaran akan pentingnya mengubah pola makan, berawal dari pemikiran betapa sejak kecil anak-anak telah dijejali makanan tidak sehat. Sejak pra TK, TK dan SD selama enam tahun anak biasa jajan di pedagang sembarangan depan sekolah yang kebersihan dan kesehatannya tidak terjamin.

“Saya berpikir, bagaimana ini kalau kebiasaan jajan tersebut dibiarkan. Apa yang akan terjadi pada generasi mendatang. Perlahan tapi pasti tumpukan penyakit sudah ditabung. Harus dihentikan, anak-anak ini harus diproteksi, caranya dengan mengubah makanan di kantin ini,” katanya.

Meski diakui tidak mudah mengubah sebuah kebiasaan yang sudah mengakar bertahun-tahun. Tiga minggu pertama kantin sepi pengunjung, tidak banyak siswa yang jajan di kantin. Penjaga kantin sempat berkecil hati. Namun, edukasi terus dilakukan dari lingkungan guru hingga penjaga kantin dan siswa. Bersama mereka mengubah kebiasaan jajanan dari olahan minyak yang digoreng seperti weci, tahu goreng martabak goreng hingga jenis makanan kering siap saji lainnya. Berubah menjadi menu makanan berbasis ikan tuna, sayur dan buah. Pun cara mengolahnya dengan dikukus dan di panggang saja.

Baca Juga :  Untuk Kelancaran Arus Lalin Lebaran 2024, Fly Over Djuanda Sidoarjo Dibuka Fungsional 2-19 April

“Butuh waktu memang, akhirnya mereka datang ke kantin makan nasi soto ayam menjadi soto tuna. Rica-rica bebek menjadi rica-rica tuna, balado tuna pun tersedia. Wajib makan dengan sayur, sayurnya gratis boleh nambah sebanyak-banyaknya,” cerita kepala sekolah yang sudah mengabdi selama 12 tahun di sekolah tersebut.

Adapun jenis makanan yang disediakan cukup beragam, seperti rawon tuna, gado-gado dengan ikan tuna, nasi kuning bertabur tuna suir. Menjaga anak tidak bosan dalam seminggu dua kali disediakan menu berbahan daging dan ayam. Harganya pun sangat menjangkau Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu.

Sedang jajanan di kantin menyediakan lebih dari 30 jenis makanan sehat bebas KMP harganya cukup Rp 1.000 siswa sudah mendapat makanan sehat seperti rangin, kue moci, tahu tuna, siomay tuna, cake wortel, martabak kukus jagung dan ikan, brownis sayur juga es krim mengkudu dan kelor.

Hingga kini, tahun tahun ketiga seluruh siswa telah terbiasa menikmati makanan sehat yang tidak tersedia di rumah. Bahkan anak yang sebelumnya tidak suka makan ikan dan sayur pun kini berbalik arah. Seperti Damayanti siswi kelas 8, mengaku senang makan nasi rawon tuna. “Awalnya seperti aneh, di rumah juga males makan. Pas dicoba rasanya enak nasi rawon tuna sama tempe,” katanya sambil menunjukkan semangkuk nasinya.

Hal senada disampaikan Rio, siswa yang pagi tu sarapan nasi campur dengan menu tuna suir, sedang sayurnya oseng sawi. Awalnya tidak suka sayur setelah dipaksa sama guru, sekarang sebaliknya ia suka sayur karena ingin sehat.

“Saya kira upaya kamu mulai berhasil, mengubah pola makan anak menuju hidup sehat. Dan saya yakin dari makanan sehat akan melahirkan anak-anak yang sehat ditambah pembelajaran sekolah kami yang berbasis imtaq, selepas dari sini banyak kebaikan yang didapatkan. Semoga apa yang kami ajarkan dapat mereka terapkan di rumah, di sekolah yang akan datang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Konfirmasi PT Jasamarga Pandaan Malang Terkait Genangan Air di Ruas Pandaan Malang

Ia menambahkan, melalui pendidikan sadar kesehatan sejak dini, tidak ada lagi cerita anak kekurangan protein, lemak dan kalori. Sebab semua menu jajanan yang ada sudah bersertifikat dari Dinas Kesehatan dan dihitung berapa kandungan gizinya. Seperti sebuah muffin bayam mengandung 57 gr kal, 0,2 gr protein, 3,6 gr lemak dan 5,69 gr karbohidrat. Dengan begitu anak-anak dapat melihat sendiri kandungan gizi dalam setiap jajanan yang dikonsumsi. (Titik Qomariyah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News