296 Warga Bawean Katarak, Relawan Unusa Diberangkatkan

oleh -210 Dilihat

KILASJATIM.COM, SURABAYA – Berdasarkan pemeriksaan kesehatan di bulan November 2022, sekurangnya 296 orang warga Bawean menderita Katarak, dan setelah ditandatanganinya MoU antara Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dengan Eyelink Foundation, Minggu (5/2/2023) relawan Unusa diberangkatkan ke Pulau Bawean, Gresik.

Bakti sosial kesehatan mata tersebut  dilaksanakan 6-11 Februari 2023. Sedangkan penandatanganan MoU antara Eyelink Foundation bersama PBNU, Unusa, Pemprop Jatim juga diikuti lembaga terkait yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial. Diantaranya adalah Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Jatim, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jatim, dan Komite Mata Daerah.

Bawean jadi lokasi pertama untuk kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Satu Abad NU. Sebelumnya diperoleh data, ada ratusan masyarakat mengalami gangguan penglihatan akibat katarak kelainan refraksi di pulau kecil yang merupakan bagian dari Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini.

Operasi katarak dan bagi-bagi kacamata gratis ini dijadwalkan dilakukan selama tahun 2023 di beberapa daerah di Jatim. “Secara kebetulan Eyelink pada tahun ini memasuki usia ke-13, sehingga kami lakukan kegiatan CSR sekaligus sebagai upaya untuk meramaikan peringatan satu abad NU,” terang Pembina Eyelink Foundation dr. Uyik Unari, SpM (K).

dr. Uyik Unari, menyebutkan, dari hasil pemeriksaan dan skrining awal di Bawean oleh Eyelink Foundation pada 24-26 November 2022, terdapat 296 orang menderita Katarak dan 90 orang menderita Pterygium dari 900 warga yang diperiksa. Ratusan pasien ini adalah jumlah pasien yang akan mendapatkan operasi katarak & Pterygium gratis pada 6-11 Februari. “Mereka membutuhkan tindakan operasi katarak dan Pterygium segera, agar penglihatannya kembali jelas dan lebih produktif,” kata Unyik.

Ditambahkan Unyik, selain gangguan penglihatan katarak dan Pterygiium, ada pula pemeriksaan pada 900 siswa dan hasilnya 135 diantaranya menderita kelainan refraksi sehingga membutuhkan kacamata untuk mengoreksi penglihatannya. Unyik menambahkan bahwa Eyelink Foundation melibatkan 4 Dokter Mata dan 40 tenaga medis yang terlibat dalam baksos ini di tambah relawan dari Unusa.

Baca Juga :  FKK Unusa Kenalkan Pijat Laktasi Kepada Mahasiswa Thailand

Sementara itu Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie, menambahkan, relawan yang berangkat ke Bawean itu selain dokter juga perawat. “Para dokter yang berangkat sekaligus untuk melakukan pengabdian masyarakat, demikian juga dengan para mahasiswanya. Kami akan mengirimkan beberapa tahap ke lokasi, juga akan menyiapkan relawan pada kegiatan serupa di daerah-daerah di Jatim yang menjadi sasaran Eyelink Foundation dalam bakti sosialnya,” papar Jazidie.

Kerjasama ini, lanjut Jazidie adalah bagian dari keikustertaan Unusa sebagai perguruan tinggi NU dalam memperingati satu abad NU. “Kami bersyukur dapat bersama-sama asosiasi dan lembaga terkait serta Eyelink Foundation dapat berkontribusi untuk masyarakat yang memang masih dapat disembuhkan atas kebutaan mereka diderita,” kata Jazidie.

Lebih lanjut Jazidie menyampaikan, bahwa  langkah menolong orang yang awalnya dapat melihat dan dipastikan sudah dapat membaca baik latin maupun Alquran, lalu kemudian buta karena katarak, dan bisa kembali melihat akibat dioperasi, nilainya amat sangat besar dan tak ternilai. “Insya Allah ganjarannya sangat besar dari huruf-huruf Alquran yang bisa dibaca Kembali,” pungkas Jazidie.(tok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News