2019 BankJatim Targetkan Pertumbuhan Diangka 9 Persen

oleh -967 Dilihat

PRIGEN, kilasjatim.com: –
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur atau Bank Jatim, menargetkan pertumbuhan di tahun 2019 dikisaran angka 9 persen.

Mengingat pencapaian tahun 2018 sebesar Rp 33,89 trliun atau tumbuh tumbuh 6,74 persen (YoY). Upaya menggenjot target tersebut BankJatim giat berekspansi kredit dengan lebih agresif.

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satygraha mengatakan, ekspansi akan dilakukan dengan menyasar kredit untuk pesantren dan lokasi wisata.

“Tahun ini, BankJatim juga lebih meningkatkan layanan berbasis TI. Untuk bidang TI, sudah disiapkan dana capex atau belanja modal yang besarnya sekitar Rp 275 miliar.
Selain itu juga dana akan digunakan untuk penggunaan QR Code internal, dan juga payment system di marketplace seperti Bukalapak.Tahap awal payment system ini kami akan kerja sama dengan Bukalapak, jadi konsumen yang beli barang di Bukalapak bisa melakukan pembayaran dengan rekening Bank Jatim. Ini juga merupakan bagian dari inovasi program ‘Cetar’ nya gubernur baru, dan juga untuk meningkatkan feebase income,” kata Ferdian, kepada media di acara gathering di Pusdik Bank Jatim Prigen, Pasuruan, Sabtu (16/2/2019).

Dijelaskan pada 2018 penyaluran kredit sebesar Rp 33,89 trliun atau tumbuh tumbuh 6,74 persen (YoY), paling banyak disumbang dari sektor korporasi sebesar Rp 7,26 triliun atau tumbuh 12,67 persen (YoY)

Pada kesempatan terpisah,, Direktur Utama Bank Jatim, R Soroso mengatakan, kinerja yang positif Bank Jatim juga ditunjukkan oleh pertumbuhan aset dan Dana Pihak Ketiga DPK. Aset tercatat Rp 62, 69 triliun atau tumbuh 21,68 persen (YoY), sedangkan DPK tumbuh 27,78 persen (YoY), kyaitu sebesar Rp 50,91 triliun. Pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio sebesar 75,41 persen.

Baca Juga :  Tingkat Kunjungan Wisman ke Jawa Timur April 2023 Meningkat 16,03 persen

“Pertumbuhan DPK yang signifikan itu menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat. Komposisi DPK dana masyarakat 70 persen, sedangkan dana pemerintah daerah 30 persen. Dengan besarnya dana masyarakat itu diimbangi dengan pemberian fasilitas ke rumah sakit, BPJS, kredit rumah dan lainnya yang terkait dengan kebutuhan masyarakat,” jelas Suroso.

Pergantian Gubernur Jatim baru ini diyakini akan mendorong Bank Jatim untuk bekerja lebih baik. Bahkan gubernur baru akan mengulangi dan meningkatkan program-program Bank Jatim yang bagus.

“Jadi sustainable ini akan dijaga terus oleh gubernur. Diketahui, posisi saham Bank Jatim saat ini sebanyak 51,25 persen dimiliki oleh Pemprov Jatim, dan 28,42 persen dimiliki oleh pemda-pemda yakni kota/kabupaten se-Jatim, dan sisanya dimiliki oleh masyarakat umum,” papar Suroso. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News