Paripurna Tetapkan Adi Sutarwijono Ketua DPRD Kota Surabaya

oleh -1379 Dilihat

Surabaya, kilasjatim.com: Rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya, Rabu (11/09/19) menetapkan Adi sutarwijono menjadi Ketua DPRD Kota Surabaya definitif periode 2019-2024. Penetepan ketua definitif ini setelah Adi Sutarwijono mendapat rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Dalam sidang paripurna ini, Adi sutarwijono diangkat sebagai Ketua DPRD Surabaya dan AH Tony dari Partai Gerindra, Laila Mufidah dari PKB dan Reni Astuti dari PKS sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya.

Ketua DPRD Surabaya definitif Adi Sutarwijono menjelaskan, dengan adanya sidang paripurna ini akan menjadi syarat untuk mendapatkan Surat Keputusan penetapan pimpinan DPRD Surabaya dari Gubernur Jatim.

“Itu adalah pemenuhan syarat-syarat untuk mendapatkan SK penetapan dari Gubernur melalui ibu Wali Kota Surabaya,” ujarnya kepada wartawan usai sidang paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Rabu (11/09/2019).

Awi sapaan akrabnya juga menjelaskan bahwa setelah para pimpinan Dewan ditetapkan dalam sidang paripurna, tahapan selanjutnya adalah menunggu SK penetapan turun dari Gubernur. Namun ia mengaku tidak tahu kapan SK Gubernur akan turun untuk selanjutnya melantik dirinya dan tiga wakil pimpinan.

“Mudah-mudahan bisa cepat lah. Setelah SK penetapan turun baru kemudian akan diucapkan sumpah dan janji jabatan pimpinan definitif yang terdiri dari ketua dan tiga wakil ketua,” jelas mantan wartawan ini.

Nantinya setelah ditetapkan dengan SK Gubernur DPRD akan dapat bekerja dengan maksimal. Mengingat secara de facto walaupun telah ditetapkan sebagai ketua definitif, namun secara de jure masih harus menunggu adanya SK penetapan.

Namun meskipun demikian, dirinya dan jajaran pimpinan dewan yang lain akan tetap dapat bekerja dengan baik. Seperti menerima keluhan warga terhadap permasalahan yang dialaminya.

Baca Juga :  Tekan Penyebaran Covid-19, Pemkot Surabaya Tingkatkan Kemampuan Satgas

“Misalkan bertemu warga masyarakat, konstituennya, menjaring aspirasi warga dan sebagainya, tapi untuk rapar alat kelengkapan belum bisa,” tuturnya.

Ketika ditanya tentang permasalahan matinya air PDAM di beberapa daerah di Surabaya selama beberapa hari karena adnaya relokasi pipa PDAM dampak pembangunan proyek Alun-alun Surabaya, dirinya mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

“Saya percaya pihak kontraktor, pihak PDAM dan Pemerintah Kota Surabaya akan bisa mengatasi krisis air bersih itu,”ungkapnya.(Tris)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.