15 Ribu Warga Desa Banyuwangi Ikuti Musrenbangdes Serentak Secara Online

oleh -950 Dilihat
Musrenbangdes serentak secara online yang diikuti sekitar 15 ribu warga Banyuwangi.

KILASJATIM.COM, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi menggelar musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) serentak secara online pada Selasa malam (21/01/2020) yang diikuti sekitar 15 ribu warga Banyuwangi. Pada pelaksanaan musrenbang tersebut setiap desa di Banyuwangi menyampaikan usulan dan pendapatnya lewat sambungan video conference dari kantor desa masing-masing kepada Bupati, Abdullah Azwar Anas.

Pelaksanaan musrenbangdes tersebut dipusatkan di Desa Bubuk Kecamatan Rogojampi. Musrenbangdes di Desa Bubuk ini dihadiri langsung oleh Bupati Anas beserta segenap jajaran Kepala SKPD dan perwakilan DPRD Banyuwangi.

Kegiatan musrenbangdes ini di live streaming oleh 217 desa dan kelurahan se kabupaten yang dipusatkan di kantor desa masing-masing. Sementara di setiap kantor desa tersebut, musrenbangdes diikuti oleh perangkat desa, perwakilan legislatif asal desa setempat dan warga desa.

Tidak kurang sebanyak 15 ribu warga Banyuwangi ikut terlibat dalam musrenbangdes ini. Istimewanya sebanyak 25 desa yang mewakili 25 kecamatan di Banyuwangi tersambung langsung melalui video conference interaktif dengan Bupati Abdullah Azwar Anas.

BACA JUGA: Pemprov-Banyuwangi Sinergi dan Kolaborasi Percepat Realisasi Perpres 80/2019  

“Ini cara Banyuwangi untuk memaksimalkan program Smart Kampung yang telah kami canangkan sejak tahun 2016. Dimana setiap desa dalam penyelenggaraan pelayanannya memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk memberikan pelayanan yang cepat dan efisien. Apalagi semua desa kini sudah tersambung dengan internet fiber optik,” kata Anas.

“Maka musrenbangdes kita gelar online agar efektif dan efisien juga, karena desa Banyuwangi banyak yang dipelosok, jaraknya satu dan lainnya bisa sampai 3 jam. Dengan cara ini semua desa bisa langsung mendapatkan arahan tentang garis besar pembangunan nasional, provinsi dan daerah sehingga nantinya bisa mengutarakan usulan dan masukannya untuk pembangunan desa di tahun mendatang yang selaras dengan kerangka pembangunan di tingkat atasnya,” imbuh dia.

Baca Juga :  Banyuwangi Gelar Dua Event Kuliner Bulan Ini, Penggemar Coklat dan Street Food Silakan Merapat

Anas mengatakan, musrenbangdes sendiri merupakan tahap paling penting dalam penyususunan rencana pembangunan daerah, karena merupakan tahapan paling dasar yang akan menjadi pijakan di tahap berikutnya yakni musren tingkat kecamatan dan kabupaten.

“Keberhasilan dan kemajuan Banyuwangi selama ini merupakan himpunan kemajuan dan pembangunan desa-desa dan kelurahan se-kabupaten. Dengan pelaksanaan musrenbangdes ini harapannya keberlanjutan pembangunan daerah yang dimulai dari desa akan semakin membawa kemajuan bagi Banyuwangi,” kata Bupati Anas.

BACA JUGA: Sejarah! Banyuwangi Jadi Tempat Tes NDD Kapal Selam Pertama Indonesia

Pada arahan yang disampaikannya Bupati Anas pun mengawali dengan menyampaikan arahan presiden RI Joko Widodo dan agenda pembangunan nasional. Dilanjutkan dengan menyampaikan arahan kebijakan Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi. Salah satu yang ditekankan pada arahan tersebut adalah tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), transformasi ekonomi dan Penguatan Smart Kampung.

“Peningkatan kualitas SDM telah menjadi prioritas pembangunan nasional, provinsi dan daerah maka desa juga harus memprioritaskan hal yang sama. Yakni dengan mengoptimalkan pendidikan dan kesehatan agar bisa merata dan mudah diakses oleh semua warga desa. Apabila ada kesulitan koordinasikan dengan camat dan dinas terkait,” kata Anas.

“Transformasi ekonomi daerah salah satunya dilakukan di bidang pariwisata dimana setiap tempat adalah destinasi dan setiap kegiatan adalah atraksi wisata. Maka desa harus bisa menciptakan inovasi, mengangkat potensi desa untuk bisa menjadi peluang ekonomi melalui pariwisata. Juga jangan lupa untuk terus memaksimalkan program Smart Kampung yang saat ini sudah berjalan,” ujar Anas.

Usai memaparkan arahannya, Bupati Anas pun langsung tersambung dengan 25 desa yang mewakili 25 kecamatan se-kabupaten. Dalam sambungan videoconference tersebut terjalin dialog interaktif dimana masing-masing desa mengutarakan usulan program pembangunanannya yang langsung dicatat oleh pihak kecamatan dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Baca Juga :  Resmikan Kantor Perwakilan BWI Surabaya, Wali Kota Eri: Sertifikasi Tanah Wakaf Bisa Dipercepat

BACA JUGA: Apresiasi Kinerja Bandara, Airnav Indonesia Gelar Seminar di Banyuwangi

Salah satunya Bupati Anas berdialog dengan warga Desa Pesanggaran, salah satu desa yang terjauh dari pusat kota, yang jarak tempuhnya dari pusat kota mencapai tiga jam.

Kepala Desa Pesanggaran meminta dukungan daerah atas program desanya yang akan dicanangkan menjadi destinasi wisata. Desa juga meminta dukungan terkait pengelolaan sampah plastik.

“Alhamdulillah, meskipun desanya pelosok tapi sambungan videocallnya jernih. Ini berarti wifi kantor desanya joss,” kata Anas yang disambut tawa semua warga.

“Kami senang dengan desa yang berinisiatif seperti ini yang ingin menjadi destinasi wisata, camat bisa mengusulkan untuk menjadi prioritas di musrenbangcam. Semoga bisa jadi inspirasi oleh desa lainnya,” pungkas Anas.

Selain itu berbagai macam usulan juga disampaikan oleh desa-desa lainnya mulai pembangunan jalan desa, penerangan jalan, hingga pembangunan irigasi. (hms/kj17)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.