13 Lembaga Komitmen Dukung Program Revitalisasi Pendidikan Vokasi di Kadin Institute

oleh -932 Dilihat

KILASJATIM.COM, Surabaya – Sebanyak 13 pimpinan lembaga tinggi dari unsur pemerintah, swasta atau pengusaha, perbankan dan akademisi menandatangani komitmen bersama untuk mendukung revitalisasi program pendidikan vokasi.

Dalam sambutannya, Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa komitmen bersama tersebut menjadi spirit bagi Kadin Jatim bersama Kadin Instutute untuk terus berkontribusi dalam peningkatan SDM di Jatim. Karena sejauh ini Kadin memiliki komitmen kuat untuk merealisasikan program pendidikan vokasi di Jatim dalam rangka menciptakan mencipkatan SDM unggul dan berdaya saing.

“Harapan Kadin, kekompakan ini tidak hanya terbangun saat ini saja tetapi setelah ini juga harus kompak untuk bangun SDM. Bersama-sama mewujudkan SDM unggul dan berdaya saing,” ujar Adik usai acara Penandatanganan di perayaan Hari Ulang Tahun ke-11 Kadin Institute di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Sabtu (21/5/2022).

Menurutnya selama ini Kadin Jatim memiliki komitmen kuat untuk menyukseskan program pendidikan vokasi di Jatim, salah satunya melalui pelatihan pelatih tempat kerja serta sinkronisasi kurikulum antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri.

“Kuncinya adalah pernikahan kurikulum. Di industri harus ada pelatihnya, karena tanpa ada pelatih di industri, walaupun ada link and match maka adik-adik yang magang akan liar. Sehingga kami dari Kadin, kerjasama dengan IHK Trier dan GIZ Jerman untuk melakukan pelatihan pelatih tempat kerja,” terangnya.

Komitmen tersebut ditujukan untuk mewujudkan mimpi bersama mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

Sementara itu, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang menjadi inisiator dan pendiri Kadin Institute mengungkapkan bahwa saat ia mendirikan Kadin Institute, yang ada di benaknya adalah berupaya sekuat mungkin untuk mempercepat lahirnya pengusaha baru di Indonesia, terutama di Jawa Timur. Sebab, jumlah pengusaha di Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

Baca Juga :  Program "Light Up the Dream" 2023 Catat Nyalakan Lebih dari 17.000 Rumah,  Sambung Listrik Gratis Donasi Pegawai PLN 

“Saat itu, jumlah pengusaha di Indonesia masih di kisaran 3 persen dari total jumlah penduduk. Sementara Malaysia dan Thailand sudah di kisaran 4 persen. Sedangkan Singapura sudah mencapai angka 8 persen lebih,” papar LaNyalla.

Ke-13 lembaga tersebut diantaranya adalah Ketua Dewan Perwakilan daerah RI AA La Nyalla mahmud Mattalitti, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi RI Kunjung Masehat, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua Apindo Jatim Eddy Widjanarko, Gubernur Jawa Timur yang diwakilkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Drajat Irawan, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti, Presiden Direktur PT Maspion Group Alim Markus, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi di Jatim serta Bupati dan Walikota di Jatim.
Saat ini, Kadin Jatim telah mendirikan Rumah Kurasi untuk UMKM. Hal itu amat bermanfaat untuk menghadapi ledakan populasi jumlah penduduk usia produktif. Ledakan tersebut, kata LaNyalla, akan mulai dirasakan di tahun 2030 nanti hingga puncaknya di tahun 2045, tepat saat Indonesia berusia 1 abad.

” Ini harus diantisipasi dengan menyiapkan SDM yang unggul hingga bonus demografi tersebut tidak malah menjadi bencana,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua BNPS RI Kunjung Masehat mengatakan bahwa saat ini  Presiden telah mengeluarkan Perpres baru nomor 68/2022 tentang revitaslisasi pendidikan vokasi. Dimana pendiidkan akan dilakukan oleh Kementeraian Pendidikan dan Kebudayaan sementara untuk pelatihan dan kursus ditangani oleh Kementerian Tenaga Kerja.

“Dan yang menjamin dua pendidikan tersebut adalah BNSP yang akan mengeluarkan jaminan kualitas sertifikasi profesinya. Ini dalam rangka menjamin mutu, antara link and match antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan industri tersebut harus benar-benar terjadi. Jangan sampai tidak terjadi link and match. Dan Kadin Institute berperan dalam mengembangkan pendidikan vokasi tersebut,” ujar Kunjung Masehat.

Baca Juga :  Prof Paul Tahalele Dokumentasikan 44 Tahun Pengalaman Klinis

Harapan terciptanya SDM Jatim yang unggul dan berdaya saing juga diungkapkan oleh Ketua Apindo Jatim Eddy Widjanarko. “Harapan dari Apindo, Kadin Institute akan menjadi satu wadah yang baik dan berkembang menjadi satu kekuatan dalam membangun ekonomi di Jatim,” ujar Eddy.

Apindo, lanjutnya, memiliki satu keinginan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui program pendidikan vokasi. Apindo juga memiliki visi yang sama bahwa produktivitas tenaga kerja harus ditingkatkan, karena produktivitas tenaga kerja Indonesia kalah jauh dengan negara lain seperti China dan Vietnam.

Menurutnya, Kadin Institute akan menjadi tempat yang baik untuk memulai tiga hal. Pertama merealisasikan pendidikan vokasi yang baik untuk peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan yang kemudian dinilai melalui uji kompetensi dan sertifikasi hingga kemudian ketika mereka lulus menjadi SDM yang siap kerja di industri yang membutuhkan.

Kedua, revitalisasi vokasi juga untuk perbaikan program vokasi di industri yang saat ini tengah berjalan karena hampir seluruh program vokasi di industri tidak berjalan dengan baik. “Hal itu terjadi karena pelatihan tidak berjalan dengan baik sehingga Kadin mengambil posisi juga bahwa semua karyawan yang ada di industri juga perlu dinilai satu-satu melalui sertifikasi tenaga kerja, pelatihan itu perlu dilakukan per departemen,” terangnya.

Dan ketiga adalah Kadin memiliki tanggung jawab moril untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga industri di Jatim akan menjadi industri yang kuat dan memiliki daya saing hingga tingkat global.(kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.