100 Tahun Shell Bitumen Terus Dukung Pembangunan Konektivitas Jalan dan Bandara di Indonesia

oleh -803 Dilihat

 

Blacktop Paving Road with Paver and Dump Truck 

KILASJATIM.COM, Jakarta – Merayakan100 tahun Shell Bitumen di dunia dengan tagar #ShellBitumen100, Shell Indonesia menggelar acara webinar dengan topik “Shell Bitumen di Indonesia: Bangun Konektivitas, Dukung Pertumbuhan Ekonomi (Bitumen in Indonesia: Building Connectivity, Supporting Economic Growth). Webinar yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari kalangan pemerintah, pelaku industri terkait, pemangku kepentingan (pakar, akademisi, konsultan) dan kalangan media ini dibuka oleh Dian Andyasuri, Presiden Direktur dan Country Chair PT Shell Indonesia.

Dalam sambutannya Dian mengatakan, bangga dengan peran Shell Bitumen dalam mendukung pembangunan infrastruktur diberbagai belahan dunia selama 100 tahun, termasuk juga di Indonesia, sehingga jutaan orang dapat menikmati perjalanan yang nyaman, serta kemudahan dan kelancaran mobilitas dalam bekerja dan berusaha.

“Kami berharap forum ini dapat memperkuat sinergi multipihak yang saling melengkapi, berkolaborasi untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas guna memberikan manfaat berkelanjutan bagi perekonomian nasional dan menstimulasi pembangunan daerah,” ujar Dian Andyasuri.

Ditambahkan, Shell Bitumen, didukung produk yang berkualitas dan tim yang handal, siap menjadi penyedia solusi terdepan dalam mewujudkan rencana pembangunan infrastruktur konektivitas seperti yang dicanangkan pemerintah dalam tujuan nasional jangka menengah (2020 – 2024) dan agenda nasional jangka panjang.

Bagi Shell Bitumen di Indonesia, tahun ini juga menjadi tonggak sejarah karena sejak September lalu Shell telah menunjuk Susi Hutapea sebagai Shell Bitumen Country Business Manager (CBM) untuk pasar Indonesia. Susi adalah orang Indonesia pertama, sekaligus wanita pertama yang menduduki posisi tersebut.

“Pengangkatan ini mencerminkan wujud komitmen Shell untuk terus mendukung pemerintah, mitra bisnis dan para pemangku kepentingan lainnya di Indonesia. Bagi Shell yang konsisten menerapkan nilai-nilai Keragaman dan Inklusi (Diversity and Inclusion), kepercayaan kami kepada ibu Susi untuk memimpin bisnis Bitumen di Indonesia menunjukkan bahwa kami senantiasa mendukung wanita untuk meraih pencapaian terbaik mereka berdasarkan kemampuan dan kinerjanya,” tambah Dian.

Solusi Shell Bitumen dalam Mendukung Pembangunan Konektivitas di Indonesia
Sejak hadir di Indonesia pada tahun 2006, Shell Bitumen telah berperan dalam pembangunan konektivitas domestik dan mendukung upaya pemerintah Indonesia meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Shell Bitumen telah digunakan di beberapa ruas jalan tol utama, jalan raya nasional, landasan pacu (runway) dan jalan penghubung (taxiway) bandara antara lain jalan tol di Jakarta, Simpang Semanggi, jalan raya nasional di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tol trans Sumatra dan bandara-bandara besar di Indonesia, termasuk Bandara Internasional Soekarno–Hatta dan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo.

Baca Juga :  Westlife Resmi Konser di Indonesia, Jangan Sampai Kehabisan Pesan Tiketnya Mulai Sekarang di tiket.com

“Shell Bitumen sangat antusias dengan peluang pertumbuhan di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang luas, peningkatan daya saing ekonomi nasional akan membutuhkan investasi yang berkelanjutan di beragam proyek infrastruktur sesuai dengan apa yang tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020 – 2024,” ujar Susi Hutapea, Shell Bitumen CBM Indonesia.

Susi meyakini, pengalaman Shell Bitumen yang panjang dengan reputasi global serta didukung produk berkualitas berteknologi mutakhir menjadi kekuatan Shell untuk membantu pemerintah mewujudkan pembangunan konektivitas infrastruktur jalan raya, jalan tol, dan bandara yang terintegrasi.

Beragam solusi Shell Bitumen juga telah digunakan di sejumlah lintasan balap formula one antara lain Sakhir (Bahrain), Marina Bay (Singapura), Hockenheim (Jerman), Yas Marina (Abu Dhabi) dan juga telah mendukung pelapisan lintasan di lebih dari 120 bandara di seluruh dunia, termasuk Bandara Frankfurt (Jerman) dan Bandara Heathrow (Inggris).

Pembangunan Konektivitas dalam Rangka Mendorong Ekonomi Berkelanjutan
Webinar yang bertajuk “Shell Bitumen di Indonesia: Bangun Konektivitas, Dukung Pertumbuhan Ekonomi (Bitumen in Indonesia: Building Connectivity, Supporting Economic Growth) diselenggarakan dalam dua sesi dan menghadirkan empat narasumber.

Sesi pertama diisi oleh tiga narasumber yaitu M. Chatib Basri, sebagai Co-Founder and Senior Partner PT CReco Consulting yang menyampaikan pandangannya mengenai “Prospek Perekonomian Indonesia dan Tantangan Pembangunan Infrastruktur dalam Upaya Mendukung Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Narasumber kedua adalah Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengangkat topik “Rencana dan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Jalan untuk Mendukung Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”, dan Stephanus Millyas Wardana, VP of Airport Engineering Development PT Angkasa Pura II sebagai pembicara ketiga dengan topik “Rencana dan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Bandara”.

Dalam kapasitasnya sebagai pakar ekonomi, Chatib Basri menyoroti prospek pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 dan paska pandemi Covid-19. Ia memproyeksikan perekonomian Indonesia tahun 2021 tidak akan bisa tumbuh terlalu tinggi, hanya akan tumbuh kurang dari target APBN 2021 yang sebesar 5% atau hanya mencapai 3,5%- 4%.

Baca Juga :  Berlolaborasi Dengan  MLBB , Infinix Hot 10S Resmi Meluncur di Indonesia

“Meski pun pertumbuhan ekonomi sudah menunjukan perbaikan, namun perekonomian Indonesia baru akan mulai pulih tahun 2022 yaitu setelah persoalan pandemi Covid-19 bisa diatasi,” jelasnya.

Namun dalam hal pembangunan infrastruktur, Chatib memprediksi bahwa pemerintah Indonesia akan mengejar target pembangunan yang tertunda tahun ini. Meskipun ia menyarankan agar pemerintah menunda dulu belanja yang cenderung ekspansif.

Dalam kesempatan yang sama, Hedy Rahadian mengatakan bahwa untuk mendukung aktivitas ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan nasional, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapatkan pagu anggaran 2021 sebesar Rp53,96 triliun yang diperuntukkan bagi pembangunan konektivitas infrastruktur jalan.

“Saat ini, sebagian besar anggaran pemerintah digunakan untuk penanganan Covid-19. Namun demikian pembangunan infrastruktur tidak akan terhenti, karena ini merupakan kebutuhan jangka panjang masyarakat.” ujar Hedy.

Terkait topik “Rencana dan Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Bandara”, Stephanus Millyas Wardana menyampaikan, Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap dunia penerbangan di Indonesia. Trafik Penerbangan, baik domestik maupun internasional, mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir ini.

“Namun PT Angkasa Pura II (Persero) meyakini akan adanya traffic rebound yang akan memberikan lonjakan pertumbuhan penerbangan di bandara-bandara Indonesia. Dalam menghadapi adanya lonjakan pertumbuhan ini, PT Angkasa Pura II (Persero) mempersiapkan segala infrastruktur guna menunjang operasional penerbangan dan memastikan seluruh fasilitas yang ada dalam kondisi sesuai standar sehingga dapat selalu memberikan kenyamanan, keselamatan, dan keamanan bagi pengguna jasa kebandarudaraan,” tegasnya.

Sementara di sesi kedua, Susi Hutapea, Shell Bitumen Country Business Manager Indonesia memaparkan mengenai “Peran Shell Bitumen Indonesia dalam Mendukung Pembangunan Konektivitas di Indonesia.”

Dalam paparannya Susi menegaskan komitmen Shell Bitumen di tanah air, “Shell Bitumen akan terus menjadi mitra strategis bagi pemerintah dan konsumen dalam upaya peningkatan konektivitas di negeri ini melalui beragam produk dan solusi Bitumen berkualitas tinggi dan tahan lama.” (kj8)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.