Uni- Charm Indonesia Hadirkan Microsite Edukasi dan Literasi Pemahaman Terkait Menstruasi

oleh -755 Dilihat

 

KILASJATIM.COM, Jakarta – Merayakan Hari Kesehatan Nasional, PT Uni-Charm Indonesia Tbk., berinisiatif menghadirkan microsite edukasi tentang menstruasi untuk anak. Didasari fakta terbaru mengenai usia menarche (menstruasi pertama kali) yang semakin dini dari zaman ke zaman. Menarche kini dialami anak perempuan yang usianya cenderung lebih muda, jika sebelumnya menarche dialami oleh remaja perempuan berumur 11 – 14 tahun, pada masa ini, di sebuah penelitian ditemukan bahwa anak perempuan sudah mengalami menstruasi pertama kali di umur 9-11 tahun.

Junior Brand Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk., Clara Agatha mengatakan bahwa selain mengedukasi, kehadiran microsite ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi tentang menstruasi di Indonesia. Pihaknya memiliki tanggung jawab meningkatkan literasi, karena masyarakat masih kurang terhadap literasi.

“Dengan adanya microsite
masyarakat bisa tahu dengan baik. Sehingga tidak salah pemahaman terkait menstruasi. Untuk fitur tanya jawab sementara ini bisa dengan mengisi form terlebih dahulu dan kami usahakan untuk menjawab,” ujar Clara Agatha dalam acara virtual Charm Girl’s Talk yang digelar secara virtual Kamis (12/11/2020).

Seiring dengan berkembangnya pilihan makan yang tersedia, asupan gizi, serta tren usia menarche anak yang semakin dini, tentunya topik pembicaraan tentang edukasi menstruasi menjadi salah satu hal yang penting untuk dibahas. Namun di Indonesia, topik tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Bahkan, 63 persen anak tidak membicarakan menstruasi kepada orang tuanya. Padahal, menstruasi adalah sebuah proses yang dapat menyebabkan berbagai macam perubahan fisik dan psikis yang penting untuk diedukasikan.

Sementara itu, Psikolog Anak, Devi Sani, M. Psi., menegaskan bahwa dalam studi pada negara berkembang, menstruasi pertama pada anak gadis menunjukkan banyak ketidaktahuan di negara berkembang. Mereka merasa malu, bingung, takut, karena tidak mampu menyelesaikan menstruasi pertama.

Baca Juga :  IKEA Indonesia Luncurkan Menu Makanan Plant-based, Harga Mulai Dari Rp 6000

Menurutnya, jika ditanya seberapa besar edukasi yang harus dilakukan, tentunya butuh proses sehingga anak gadis bisa menerima edukasi tersebut.  Sekarang sudah agak terbuka. Tergantung pemilihan kata-kata kita juga dalam memberikan edukasi.

“Kita harus cek diri kita sendiri. Karena masih menganggap penyakit, memalukan. Kita cek dahulu sebagai pendidik, bagaimana pandangan tentang menstruasi. Beri hal-hal yang positif, seperti bagaimana tetap bisa melakukan kegiatan. Dan eksplorasi alat yang dibutuhkan saat menstruasi juga penting. Juga platform informasi seperti microsite. Pemberian edukasi terkait hal tersebut, sebaiknya dimulai pada usia 8 tahun,” tegasnya.

Dijelaskan Devi, masa pubertas, termasuk menarche di dalamnya memiliki banyak dampak psikis terutama pada anak yang baru pertama kali mengalami. Seperti perubahan fisik yang membingungkan, perubahan hormon, yang menimbulkan banyak pertanyaan bagi anak.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia tahun 2019, 65% orang tua Indonesia tidak membicarakan tentang menstruasi ke anak, dan 45% orang tua Indonesia juga menganggap pembicaraan tentang menstruasi penting untuk dilakukan ke anak. Padahal, menstruasi memberikan beberapa perubahan dan dampak pada anak.

Yuji Ishii, President Director PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengatakan, sebagai brand no.1 pilihan perempuan Indonesia untuk kategori pembalut, Charm memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk inovasi dan pengembangan produk, tetapi juga tanggung jawab sosial untuk menjadi pionir dalam mengedukasi masalah menstruasi di Indonesia. Menstruasi merupakan komponen esensial dari kesehatan reproduksi, sehingga pendidikan tentang menstruasi sangat penting, apalagi saat ini menarche sudah dialami sejak usia dini.

“Charm melihat internet merupakan platform yang sangat potensial untuk memberikan edukasi kepada anak dan remaja mengenai menstruasi terutama di masa pandemi. Selama ini pun kami juga selalu mengadakan edukasi menstruasi secara langsung dengan pergi ke sekolah-sekolah. Dengan memberikan konten edukatif yang dapat diandalkan, Charm Girls’ Talk juga memiliki fitur games, dan UI/UX yang mudah digunakan, sehingga anak tidak merasa bosan dalam mempelajari menstruasi. Selain itu, pada interface website, terdapat pilihan orang tua atau anak, jadi website ini bisa menjadi konten edukasi untuk orang tua yang ingin belajar, sehingga dapat mengajarkan menstruasi untuk anaknya. Tidak sebatas hanya untuk anak,” papar Yuji Ishii. (kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.