Sukses Atlet Jawa Timur di Asian Games, Menuju Juara Umum PON Papua

oleh -702 Dilihat

 

Surabaya, kilasjatim.com: Jawa Timur (Jatim) sudah lama menyandang predikat gudangnya atlet nasional. Predikat itu, tak pernah luntur di percaturan olahraga nasional hingga kini. Di berbagai even internasional, Jatim selalu menyumbangkan duta-duta olahraganya untuk kontingen merah putih.

Pesta olahraga Asian Games XVIII yang digelar di Jakarta dan Palembang, 18 Agustus-2 September 2018, menjadi bukti bagaimana dominasinya Jatim di kontingen Indonesia. Dari 937 atlet yang memperkuat kontingen Indonesia, 118 atlet diantaranya berasal dari Jatim. Selain atlet, Jatim juga menyumbangkan 22 offisial.

118 atlet Jatim tersebut berasal dari 39 cabor. Masing-masing, Anggar (2 atlet),  angkat besi (2), atletik (1), balap sepeda (4), baseball dan softball (1), bola basket (7), boling (4), bulutangkis (1), bridge (4), canoing (2), golf (2), gulat (4), hoki (2), judo (3), ju jitsu (2), karate (1), kurash (2), layar (1), loncat indah (2), panahan (4), panjat tebing (2), paralayang (7), pentathlon (1), pencak silat 4), renang (7), renang indah (1), rowing (1), sambo (1), senam (4), sepakbola (5), sepatu roda (4), squash (1), sepaktakraw (1), TBR (1), tenis lapangan (3), tenis meja (3), bola voli indoor (12), voli pantai (1), wushu (2).

Banyaknya atlet Jatim yang berlaga di Asian Games 2018, membuka peluang mendulang prestasi yang mengagumkan. Mereka akan bersaing dengan negara kuat di Asia, seperti China, Jepang, Korea Selatan dan sejumlah negara lain.

Kekuatan atlet Asia dewasa ini merata. Demi gengsi, negara- negara tersebut akan menurunkan atlet kelas dunianya. Namun, atlet Jatim tak perlu berkecil hati menghadapi keperkasaan jawara-jawara Asia.

Baca Juga :  Senam Jatim Sabet 2 Emas, LaNyalla Serahkan Medali dan Bonus untuk Atlet di PON XX Papua

Berbekal latihan keras di pelatnas, ditambah faktor tuan rumah akan menjadi modal utama atlet Jatim untuk memenuhi target. KONI Jatim pun optimis. Melihat potensi yang dimiliki para atletnya, KONI Jatim berani menaruh target 10 hingga 12 emas dari 16 medali emas yang ditargetkan kontingen merah putih.

Target 12 emas itu, sudah diperhitungkan matang. Acuan KONI Jatim dalam menentukan target adalah prestasi. Record prestasi yang diukir atlet Jatim belakangan mengalami banyak kemajuan. Sebut saja, Kevin Sanjaya dari atlet bulutangkis.

Selama menghuni pelatnas, Kevin yang berpasangan dengan Markus Gideon (DKI) di nomor ganda putra, meroket prestasinya. Gelar juara yang diraihnya di banyak turnamen membuat pasangan muda ini bercokol di peringkat satu dunia.

Ada juga Sarah Triamonita. Atlet pencak silat ini, menjadi juara dunia pencak silat 2018 di Swiss. Bahkan, Sarah dinobatkan sebagai pesilat terbaik di kejuaraan dunia tersebut.

Selain dua atlet itu, harapan ada di pundak atlet cabang olahraga (cabor) lain untuk menambah pundi-pundi medali emas kontingen Indonesia. Antara lain, Eko Yuli (angkat besi), Sance, Yobert, Roni (bridge), Felda (wushu), Rio Ega, Choirul Nisa (panahan), Syaiful Rijal (beregu sepak takraw), Erwin, Ririn (dayung) dan Jafro, Rika, Ike (paralayang).

Di luar mereka, KONI Jatim mengandalkan sejumlah atletnya yang berpeluang merebut emas. Para atlet itu diprediksi merebut medali perak dan perunggu, yang tak menutup kemungkinan bisa menyabet emas bila melihat perkembangan terakhir kondisi mereka di pelatnas.

Mereka adalah Hoiriyah (selancar angin), Tania (bowling), Eko, Aji Bangkit (pencak silat), Rini Maharani, Aulia (regu sepak takraw), Mugi, Spen, Mahendra Yanto (dayung), Rifki (karate), Rindi (panjat tebing) dan Christo Aldilia (tenis lapangan).

Baca Juga :  Pemerintah Kota Batu Raih Penghargaan Peringkat Pertama dalam Pengawasan Kearsipan Eksternal Tahun 2023

Mereka inilah tulang punggung dari kekuatan Jatim di PON 2020, Papua. “Di luar mereka, masih ada atlet Jatim lain yang berlaga di Asian Games. Prestasi mereka di Asian Games, menjadi tolok ukur keberhasilan Jatim merebut juara umum di PON nanti,” kata Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung.

Bagi Jatim, juara umum PON Papua sudah menjadi harga mati. Belajar dari kegagalan merebut juara umum PON XIX 2016 di Jabar, KONI Jatim telah mempersiapkan atlet secara matang. Formula khusus telah dipersiapkan KONI Jatim untuk membangkitkan kejayaan Jatim. Kj3

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.