Solusi Investasi Dalam Persiapkan Perencanaan Keuangan Masa Depan

oleh -1241 Dilihat

 

KILASJATIM.COM, Surabaya –
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mewujudkan komitmennya dalam mendukung pemerataan lierasi keuangan digital di Indonesia dengan menyelenggarakan Fintech Exhibition 2019 di SCC Pakuwon Trade Center Surabaya Jumat – Minggu (29 November – 1 Desember 2019).

Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi mengatakan, Surabaya sebagai ibu kota dan juga pusat perekonomian Jawa Timur menjadi bagian dalam peningkatan industri fintech lending. Acara ini ditujukan kepada seluruh warga kota Surabaya untuk memperoleh informasi secara transparan terkait industri yang tumbuh dengan sangat cepat di Indonesia selama tiga tahun terakhir.

“Adanya acara ini kami berharap masyarakat Surabaya semakin mengetahui dan teredukasi mengenai industri fintech lending yang berizin dan terdaftar di OJK. Sehingga ketika ingin bertransaksi menggunakan industri ini sudah bisa membedakan mana fintech lending yang resmi dan mana yang ilegal,” ujar Adrian saat pembukaan Fintech Exhibition Surabaya 2019 di Surabaya, Jumat (29/11/2019).

Dikatakan Adrian, kegiatan ini menjadi inisiatif berkelanjutan AFPI dan anggota penyelenggara untuk aktif berkontribusi mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia.
Fintech Exhibition Surabaya 2019 yang mengambil tema #MulaiDenganFintech ini sekaligus sebagai penutup rangkaian kegiatan AFPI sepanjang 2019 ke berbagai kota di Indonesia untuk mendorong literasi keuangan dalam peer-to-peer Lending

Acara dibuka perwakilan Pemerintah Daerah Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat, dan OJK Regional 4 Jawa Timur. Fintech Exhibition Surabaya 2019 diisi dengan sejumlah acara seperti Talkshow, Exhibition dan Entertainment serta menghadirkan beragam informasi produk dan layanan dari 70 perusahaan penyelenggara fintech lending di Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata, Jawa Timur menjadi daerah ketiga dengan penyaluran pinjaman terbesar di Indonesia pada industri fintech lending. Setidaknya, penyaluran pinjaman di Jawa Timur mencapai Rp 6,63 triliun per 30 September 2019 atau sekitar 11% dari total akumulasi penyaluran pinjaman secara nasional sebesar Rp 60,4 triliun dengan transaksi peminjam (borrower) yang juga mengalami peningkatan hingga 261% year-to-date mencapai 5.812.821 akun borrower.

 

Adrian menambahkan, selain memperoleh informasi, masyarakat kota Surabaya dan sekitarnya juga dapat menikmati berbagai penawaran khusus dari para penyelenggara yang hadir kali ini. Mereka secara langsung dapat melihat platform Fintech mana saja yang terdaftar melalui acara ini selain dengan mengakses di website OJK dan AFPI.

Baca Juga :  Pemkot Surabaya Sabet Dua Penghargaan Sekaligus di Ajang UI Green City Metric 2023

Fintech Exhibition di Surabaya juga akan diisi oleh berbagai diskusi interaktif yang akan mengedukasi pengujung dan masyarakat Surabaya dengan berbagai tema seperti “Inovasi dan Perkembangan Fintech di Indonesia”, “Fintech Aman untuk Kita Semua”, dan “Fintech Menjangkau yang Tidak Terjangkau”.

“Dalam industri fintech lending, para penyelenggara tidak hanya mencari mereka yang membutuhkan dana atau pinjaman sebagai borrower tapi juga mereka yang ingin menginvestasikan dana mereka sebagai lender. Harapan kami melalui diskusi ini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat secara umum bahwa Fintech P2P Lending tidak hanya menawarkan bentuk pinjaman namun menjadi solusi investasi bagi mereka dalam mempersiapkan perencanaan keuangan di masa depan,” tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Humas dan Hubungan Industrial AFPI, Tumbur Pardede mengatakan, sebagai pemrakarsa kegiatan ini, AFPI menargetkan sepuluh ribu pengunjung yang terdiri dari masyarakat umum, mahasiswa, dan pelaku usaha UMKM dalam tiga hari pelaksanaan. Acara ini akan memberikan edukasi dan layanan kepada masyarakat untuk merasakan layanan finansial yang bermanfaat, terutama bagi yang membutuhkan pinjaman dan yang memberikan pinjaman.

“Kami tidak memberikan target khusus karena semangat utama dari acara ini adalah untuk menyampaikan informasi secara lengkap, transparan, dan aktual agar masyarakat dapat menerima manfaat yang sebesar-besarnya dari penggunaan fintech lending pilihan mereka,” kataTumbur.

Sebanyak lima belas penyelenggara menjadi sponsor dalam acara Fintech Exhibition Surabaya, dan menawarkan program serta kegiatan khusus diantaranya Danamas cabang Surabaya, Finmas, dan Fintag sebagai sponsor utama. Selain itu terdapat Asetku dan Kredinesia serta platform pendukung lainnya yang terdiri dari TunaiKita, Kredivo, Koinworks, Tokomodal, Mekar, dan Crowdo. Selain diisi dengan exhibition dan diskusi seputar fintech lending, acara ini juga akan dimeriahkan oleh menikmati persembahan musik dari Heavy Monster, Layung Temaram, Aviwkila, dan Silampukau.

Fintech P2P Lending di Indonesia hadir dengan berbagai spesialisasi dan kelebihan di setiap platformnya. Namun AFPI memastikan masyarakat tidak akan salah memilih layanan Fintech P2P Lending yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka selama penyelenggara tersebut menyandang status berizin maupun terdaftar di OJK dan anggota AFPI.

Baca Juga :  Diskominfo Surabaya Raih Empat Penghargaan JPRA 2023

Saat ini AFPI sebagai asosiasi resmi yang mejalankan fungsi dan peran sebagai self-regulatory organization mewadahi industri Fintech P2P Lending dengan menaungi 144 perusahaan penyelenggara yang berizin dan terdaftar OJK di Indonesia. AFPI juga bermitra dengan OJK dalam memastikan praktik usaha seluruh penyelenggara sesuai dengan Peraturan POJK/77 dan Kode Etik AFPI dengan semangat perlindungan pelanggan.

“Kami mengajak seluruh masyarakat dan para pemangku kepentingan dengan momentum yang tepat dan peluang yang baik untuk berbagi pengetahuan serta berbaur bersama agar manfaat dari layanan Fintech Lending dapat menjangkau lebih luas ke seluruh masyarakat,” jelas Tumbur

 

Sekedar diketahui, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) merupakan organisasi yang mewadahi pelaku usaha Fintech Peer to Peer (P2P) Lending atau Fintech Pendanaan Online di Indonesia. AFPI ditunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai asosiasi resmi penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi di Indonesia, berdasarkan surat No. S-5/D.05/2019.

Didalam P2P Lending sendiri terdiri dari tiga jenis penyelenggara pendanaan online, yakni P2P Pendanaan Produktif, P2P Pendanaan Multiguna dan P2P Pendanaan Syariah. AFPI dibentuk dari kesadaran bahwa harus ada perlindungan bagi para pengguna layanan P2P Lending, baik peminjam maupun pemberi pinjaman.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendata Jawa Timur menjadi daerah ketiga dengan penyaluran pinjaman terbesar di Indonesia pada industri fintech lending. Setidaknya, penyaluran pinjaman di Jawa Timur mencapai Rp 6,63 triliun per 30 September 2019 atau sekitar 11 persen dari total akumulasi penyaluran pinjaman secara nasional sebesar Rp 60,4 triliun dengan transaksi peminjam (borrower) yang juga mengalami peningkatan hingga 261 persen year-to-date mencapai 5.812.821 akun borrower.

“Dalam industri fintech lending, para penyelenggara tidak hanya mencari mereka yang membutuhkan dana atau pinjaman sebagai borrower tapi juga mereka yang ingin menginvestasikan dana mereka sebagai lender. Harapan kami melalui diskusi ini mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat secara umum bahwa Fintech P2P Lending tidak hanya menawarkan bentuk pinjaman namun menjadi solusi investasi bagi mereka dalam mempersiapkan perencanaan keuangan di masa depan,” papar Tumbur.(kj2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.