Siti Zuhro: Berjuang Untuk Keumatan dan Kebangsaan, KAHMI Tak Perlu Dicurigai

oleh -1136 Dilihat

Surabaya, kilasjatim.com: Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Prof R. Siti Zuhro meminta semua pihak untuk tidak mencurigai KAHMI. KAHMI merupakan organisasi yang lahir dan tumbuh kembang untuk memberikan makna yang bermanfaat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“KAHMI yang lahir dari kumpulan para alumni Himpunan Mahasiswa Islam akan selalu berjuang mewujudkan cita-cita dasar HMI yang ingin mewujudkan Insan Cita dan akan selalu konsisten berjuang demi keumatan dan kebangsaan Indonesia secara simultan, sehingga tidak perlu dicurigai,” kata Siti Zuhro saat meresmikan Grha Kahmi Jatim, Minggu Malam (21/7/2018).

Siti Zuhro mengaku pernyataannya soal Kahmi dan HMI tidak perlu dicurigai itu telah disampaikan secara khusus pada suatu kesempatan kepada Badan Intelijen Negara (BIN) yang merupakan salah satu institusi negara yang selama ini dinilai suka mencurigai keberadaan HMI dan KAHMI.

“Itu jaminan saya kepada BIN. KAHMI pada dasarnya tidak perlu dicurigai. Mesikipun kita sipil, tapi cinta kita utuh kepada NKRI. Karena kelahiran HMI dan Kahmi itu untuk perjuangan keumatan dan kebangsaan secara utuh di bumi NKRI,” ujarnya.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini, diundang oleh Majelis Wilayah Kahmi Jatim untuk memberikan sambutan sekaligus orasi Kebangsaan guna meresmikan Graha KAHMI Jatim yang berlokasi di Jalan Gayungsari Timur 10 KAV 22 A, Surabaya.

Dalam orasinya, Siti Zuhro menyebut KAHMI senantiasa terpanggil untuk menjaga kelangsungan dan kemajuan NKRI. Namun, sebaliknya kalau NKRI goyah karena ada elite-elite yang sedang bermanuver dan membahayakan NKRI, maka KAHMI akan berteriak kencang.

“Itu sifat watak dasar dari alumni HMI. Boleh orang memandang sebelah mata kepada kita, seperti yang saya sampaikan di acara buka puasa bersama di rumah Bang Akbar (kbar Tanjung, mantan Ketum PB HMI) beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Baca Juga :  KAHMI: Sikap Islamophobia Rasmus Paludan Sengaja Membonceng Kebebasan Berekspresi 

Secara khusus, alumnus Hubungan Internasional, Fisip Universitas Jember itu mengatakan banyak pihak menilai bila Kahmi seolah-olah tidak solid. Namun, begitu ada yang menyinggung hal yang prinsip insan cita KAHMI maka KAHMI akan bergerak bersama guna merespons secara bersama pula.

“Kehadiran KAHMI cukup diperhitungkan dalam kehidupan bernegara dan berpolitik di negeri ini. Hal itu dikarenakan KAHMI memiliki prinsip dalam keberpihakan dan empati terhadap Indonesia yang maju yang sejahtera. Prinsip dasar yang kita pahami itu yang menjadikan KAHMI tidak luntur,” katanya.

Koordinator Presidium Majelis Wilayah KAHMI Jatim Bawon Adi Yitoni menambahkan salah satu kebersamaan dan kesolidan anggota KAHMI telah dibuktikan dengan dibangunnya Graha Kahmi Jatim kali ini.

“KAHMI sudah 52 tahun. Kalau bicara program ‘ndaki-ndaki’ (bahasa Jawa, artinya tinggi), tapi rumah (sekretariat organisasi) tidak punya,” katanya.

Selama dalam kepengurusan KAHMI Jatim yang sekarang, lanjut dia, pihaknya mencari cara agar Graha Kahmi Jatim bisa dibangun salah satunya dengan cara gotong royong di antara pengurus dan anggota KAHMI Jatim serta bantuan dari pihak-pihak terkait lainnya.

“Meskipun bisanya membantu Rp 100.000 tidak apa-apa, yang penting ikhlas. Banyak juga pihak eksternal KAHMI yang turut membantu cita-cita mewujudkan sekretariat permanen ini. Alhamdulillah fisiknya sudah tuntas, tinggal memikirkan melunasi tanggungan tanah yang kini dilakukan melalui urunan dan patungan bersama,” jelas mantan Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Jatim tersebut.

Dalam acara tersebut dilakukan prosesi penggalangan dana untuk menutupi kebutuhan pelunasan lahan yang telah terkumpul sekitar Rp 160 juta dari sejumlah alumni baik di Jatim maupun di luar Jatim.

“Sumbangan ini juga mengalir dari berbagai pihak yang hadir maupun yang tidak hadir seperti Bang Akbar Tanjung, Mas Ferri Mursidan Baldan dan sejumlah alumni lainnya,” kata Bawon. (Wah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.