PPEC Berdayakan Warga Bandungrejo Bojonegoro Dengan Beternak Ayam Petelur

oleh -666 Dilihat

SURABAYA, kilas Jatim.com: –
PT Pertamina EP Cepu (PEPC) berkomitmen akan terus menciptakan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Seperti yang sudah dilakukan salah satunya mengajak mengajak masyarakat desa Bandungredjo, Bojonegoro
membudidayakan ayam petelur. Program tersebut sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada warga sekitar.

Asmen Field Relation Masyarakat PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Edi Purnomo mengutarakan, komitmen PEPC terhadap kemandirian ekonomi masyarakat di Desa Bandungrejo dengan membudidayakan ayam petelur.

“Program Budidaya Ayam Petelur merupakan kerja bareng melalui Bisnis Usaha  Milik Desa (BUMDesa) bersama Pemerintah Desa dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa di Bandungrejo ini telah dilakukan sejak tahun 2017 lalu. Sedangkan mata pencaharian utama masyarakat Bojonegoro di sekitar Proyek JTB PEPC merupakan petani dan peternak,” kata Edi pada acarab Lokakarya Media 2019, SKK Migas dan KKKS wilayah Jabanusa, Senin( 22/4/2019).

Budidaya ayam petelur di desa ini, menurut Edi tidak terlalu berjalan mulus . Ada beberapa kendala dan tantangan dalam pengembangan usahanya. Misalnya dalam membentuk Bumdes yang memiliki memiliki bisnis utama berbasis potensi lokal.

Belum lagi masalah cuaca, di di Bojonegoro cuaca agak anomali karena wilayahnya yang lebih panas dari pada sentra penghasil telur lainnya seperti Blitar.

”Untuk usaha beternak ayam petelur ini agak gambling, pada 2017 kita coba 1500 ayam petelur dulu, jadi kami juga tak berani banyak. Alhamdulillah sekarang sudah ada 4.000 ekor ayam petelur dengan 4 unit kandang,” urai Edi.

Sejak Juni 2018 hingga Maret 2019 produksi ayam petelur dari Bumdes Bandungrejjo sudah mencapai mencapai 15.917 Kg. Total penjualan  menapai Rp 314.666.857 dan mampu menghasilkan laba Rp 40 – 50 juta.

Baca Juga :  Persembahan Warta Ekonomi Untuk Para Milenial Dan Pahlawan di Tengah Pandemi COVID19

Bahkan Edi berani menargetkan pada 2020 Bumdes tersebut sudah bisa mandiri dan memiliki pengembangan bisnis lain dan sudah bankable.

Sementara itu, Communication Relations and CSR PEPC Edi Arto menambahkan, budidaya ayam petelur sengaja dipilih untuk kegiatan bagi warga desa sekitar, karena besarnya kebutuhan pada komoditas telur di daerah tersebut.

‘ Konsumsi telur untuk 1,4 juta warga Bojonegoro mencapai 8,17 ton per tahun dan biasanya 80 persen dipenuhi dari luar Bojonegoro. Peluang usaha yang cukup bagus adalah dengan beternak ayam petelur dan sangat menjanjikan untuk meningkatkan taraf ekonomi warga sekitar,” papar Edi Arto. (kj2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News